Kelompok Pendukung Amien Rais di Banyumas

Reporter

Editor

Selasa, 11 Mei 2004 17:00 WIB

TEMPO Interaktif, Banyumas:Geliat pemilihan presiden dan wakil presiden makin kuat di Banyumas, Jawa Tengah. Setelah munculnya kelompok pendukung Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri, kini muncul kelompok pendukung Amien Rais sebagai calon presiden. Kelompok itu bernama Gerakan Mendukung Amien Rais Presiden (Gemar Presiden). Hari ini (11/5) kelompok yang diketuai Herdian Anthcyana, seorang pengusaha, itu mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banyumas untuk mendaftarkan diri sebagai kelompok pendukung Amien. Gemar Presiden adalah kelompok pendukung calon presiden pertama yang mencatatkan diri ke KPU.Herdian menyatakan, pencatatan kelompoknya dilakukan karena menurut ketentuan kelompok pendukung calon presiden harus diketahui KPU. "Kami ingin langkah kelompok ini melalui jalan yang legal," katanya. Legalitas itu, katanya, akan berguna ketika masa kampanye mulai digelar. Gemar Presiden, menurut Herdian, lahir atas inisiatif sekelompok orang yang selama ini mendukung Amien Rais sebagai individu, bukan partai, meski sebagian anggota kelompok memang para simpatisan Partai Amanat Nasional pimpinan Amien Rais. "Tetapi individu dari partailain juga ada bersama kami," katanya sembari menyebut beberapa tokoh Partai Golkar Banyumas. Pada surat yang diberikan ke KPU dijelaskan, Gemar Presiden telah membentuk empat divisi, yaknipenggalangan massa, logistik, advokasi dan informasi-publikasi. Keempat divisi itu bakal menjalankan fungsinya dengan jumlah personel 20 orang. Selain empat divisi, Gemar Presiden juga membentuk 13 orang penasehat, salah satunya Fuad Bawazier. Salah satu anggota Tim Penasehat Dodot Widodo menyatakan, kelompok ini murni berdiri atas inisiatif mereka. "Kami terbuka terhadap kelompok lain yang mendukung Pak Amien, kami juga siap bergabung," katanya. Di Banyumas, selain Gemar Presiden, juga telah terbentuk kelompok pendukung Amien Rais dari organisasi Muhammadiyah setempat. "Hanya saja kami belum berkoordinasi dengan kelompok dari Muhammadiyah itu," kata Dodot.Dodot menargetkan kehadiran tim pendukung Amien bakal mampu mendongkrak perolehan suara pada pemilu presiden hingga sekitar 15-20 persen. Dengan analisa, akan banyak limpahan suara dari beberapa partai lain seperti Partai Bulan Bintang (PBB). "Kami yakin massa PBB akan mendukung. Kami juga yakin sebagian suara PKS akan mengalir ke Amien," kata dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto itu.Untuk target massa, Dodot menyatakan, selain massa ideologis, yakni Muhammadiyah, juga ditargetkan massa mengambang. "Massa mengambang inilah yang bakal menjadi buruan para pendukung calon presiden, termasuk kami," katanya. Dia menyebut calon terberat adalah Megawati-Hasyim Muzadi. "Pasangan ini juga memiliki massa ideologis selain massa partai PDIP sendiri yang memang besar." Menanggapi kedatangan Gemar Presiden, Ketua KPU Banyumas Is Heru Permana menyatakan menerima dan mencatat kehadiran Gemar Presiden. Namun hingga kini KPU sendiri belum memiliki aturan mengenai keberadaan kelompok pendukung itu. "Kami masih menunggu instruksi dari KPU pusat mengenai aturan main menyangkut kelompok pendukung calon presiden," katanya. Sebelumnya, di Banyumas telah muncul beberapa kelompok pendukung calon presiden seperti Mega Centre, kelompok pendukung Megawati menuju kursi presiden. Telah muncul pula SBY Fans Club yang bakal menggalang kekuatan untuk pemenangan suara Susilo Bambang Yudhoyono di Banyumas.Ari Aji HS - Tempo News Room

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

16 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

8 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

8 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya