TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla menyatakan permasalahan yang terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar murni permasalahan etnis antara orang Rakhine dengan orang Rohingya. "Bukan agama," kata dia, saat dihubungi wartawan, Kamis 16 Agustus 2012.
Menurut Jusuf Kalla, umat muslim di Myanmar ada lebih dari 2,5 juta orang, bukan hanya etnis Rohingya. "Dan mereka baik-baik saja, tidak berkonflik dengan umat agama lain. Yang konflik hanya etnis Rohingya, (kebetulan) mereka muslim," kata dia.
Tetapi, mantan wakil presiden RI ini meyakini potensi mendamaikan kedua etnis yang bertikai sangat besar. Berkaca dari pengalaman konflik di Poso dan Ambon yang kurang lebih setipe, menurut Kalla, konflik di Rakhine yergolong lebih ringan.
"Poso-Ambon lebih berat, masing-masing pegang senjata, ribuan orang tewas. Kalau di Rohingya, tidak ada yang pegang senjata, yang tewas juga 80-an," kata dia.
Terkait harapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar dirinya menjadi utusan khusus (special envoy) diakuinya belum disampaikan dalam pertemuan tadi siang di Kantor Presiden. "Tetapi tentu kalau soal kemiskinan, sebagai PMI, kami bersedia," kata dia.
Sedang untuk upaya pendamaian, rencananya akan sekaligus diupayakan dalam rekonstruksi pemukiman bersama Organisasi Kerjasama Islam bulan depan. "Soal mendamaikan, itu sekaligus," kata dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla bisa menjadi special envoy (utusan khusus) untuk penanganan kasus etnis Rohingya di Myanmar. "Saya berharap Pak Jusuf Kalla dengan pengalaman yang luar biasa, bisa menjadi special envoy agar kepedulian dan solidaritas Indonesia terhadap isu Rohinya (disampaikan) tepat, tidak menimbulkan salah pengertian bagi Myanmar dan juga benar-benar membantu saudara, etnis Rohingya," kata Yudhoyono, di halaman tengah Istana, Kamis 16 Agustus 2012.
Yudhoyono berharap akan ada kolaborasi antara pemerintah dan Jusuf Kalla. Sehingga jelas kebutuhan kontribusi Indonesia, baik kepada pemerintah maupun masyarakat Myanmar. "Nanti akan ada pertemuan lagi antara Jusuf Kalla dengan beberapa tokoh di Myanmar, tanggal 8 (September) kalau tidak salah," kata dia.
Siang ini, Yudhoyono bertemu dengan mantan wakil presiden sekaligus ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla. Termasuk dalam pembicaraan pertemuan berdurasi sekitar 20 menit adalah isu subsidi BBM dan hasil kunjungan JK ke Myanmar beberapa waktu lalu.
ARYANI KRISTANTI
Berita terkait:
SBY Ingin Luruskan Berita Soal Century
SBY Akhirnya Buka Suara Soal Century
Soal Century, Tjahjo Percaya Antasari Tak Mengigau
SBY Bantah Pernyataan Antasari Soal Century
Berita terkait
Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi
4 hari lalu
Ujian Nasional (UN) bagi siswa sekolah dasar dan menengah dikabarkan bakal diterapkan kembali. Ini pendapat tokoh yang pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaRano Karno Ingin Sambangi JK untuk Bahas Kelanjutan Pembangunan Museum Rasulullah
9 hari lalu
Rano Karno mengatakan Jusuf Kalla bisa menjadi perantara komunikasi antara Indonesia dan pihak Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan
12 hari lalu
Jusuf Kalla turut menanggapi soal kabjnet Prsbowk yang dinilai gemuk.
Baca SelengkapnyaKomentar JK soal Calon Menteri Prabowo: Semua Keren-keren
19 hari lalu
JK mengingatkan bahwa koordinasi antarmenteri menjadi hal yang sangat penting karena mempertimbangkan besarnya Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSBY dan JK Bakal Hadiri Acara Pelantikan Prabowo pada 20 Oktober 2024
26 hari lalu
SBY dan Jusuf Kalla akan menghadiri pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Ahad, 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPasukan Bawah Tanah Jokowi Disebut Salah Kaprah karena Sebut Gibran Lambang Negara
29 hari lalu
Ternyata masih banyak pihak yang salah kaprah anggap Presiden dan Wakil Presiden sebagai lambang negara. Terakhir disebut Pasukan Bawah Tanah Jokowi.
Baca SelengkapnyaWalhi Sindir Yusril Ihza Mahendra yang Ikut Menambang Pasir Laut untuk Ekspor ke Singapura
31 hari lalu
Walhi sindir sikap Yusril Ihza Mahendra yang ikut menambang pasir laut untuk ekspor ke Singapura. Yusril dianggap utamakan kepentingan negara lain
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?
33 hari lalu
Jusuf Kalla menyebut tiga tokoh utama yang bisa menghentikan konflik Israel-Palestina antara lain Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Baca SelengkapnyaMUI Beri Penghargaan Perdamaian dan Diplomasi untuk Jusuf Kalla dan Retno Marsudi
33 hari lalu
MUI memberikan penghargaan untuk Jusuf Kalla dan Retno Marsudi atas peran dalam perdamaian global
Baca SelengkapnyaBupati Serang Terima Penghargaan dari PMI Pusat
40 hari lalu
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang menerima penghargaan dari Palang merah Indonesia (PMI) Pusat yang diberikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) M. Jusuf Kalla.
Baca Selengkapnya