Polri Telah Kirim Bukti Fisik Hasan Tiro

Reporter

Editor

Kamis, 6 Mei 2004 12:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur I Keamanan dan Transnasional Mabes Polri Brigjen Pol. Aryanto mengatakan, bukti fisik yang diminta penyidik Swedia terkait dengan pemeriksaan Hasan Tiro sudah dikirimkan melalui Departemen Luar Negeri Indonesia. "Sudah kirimkan ke Deplu minggu kemarin," katanya kepada Tempo News Room sebelum menerima kepolisian dari New Zealand Kamis (6/5). Ia tidak menyebutkan tanggal pastinya tetapi kira-kira akhir April.Aryanto menyebutkan, beberapa bukti fisik itu adalah laptop yang isinya antara lain email antara Hasan Tiro dengan aktivis GAM di Aceh. Namun beberapa kuitansi yang menunjukan transfer dana tidak diikutsertakan. Sebelumnya diberitan sumber Tempo News Room di Swedia yang tidak bersedia disebutkan identitasnya mengatakan, penyidik Swedia mengalami hambatan dalam pemeriksaan terhadap Hasan Tiro sebagai Presiden GAM, Zaini Abdullah sebagai Menlu GAM, dan Tengku Malik Mahmud sebagai Perdana Menteri GAM, karena bukti fisik yang dijanjikan Mabes Polri belum diterima. Bukti fisik itu antara lain disket, laptop berisi surat elektronik antara anggota GAM di Indonesia dan pimpinan mereka di Stockholm, dan kuitansi transfer dana. Martha Warta - Tempo News Room

Berita terkait

INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

5 hari lalu

INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

Selama tiga hari berlangsungnya INALAC Business Forum di Peru, 11-13 September 2024, terjadi transaksi bisnis senilai Rp16.2 Triliun

Baca Selengkapnya

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

6 hari lalu

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Setujui Anggaran Kemlu 2025 Rp9,89 Triliun

8 hari lalu

Komisi I DPR Setujui Anggaran Kemlu 2025 Rp9,89 Triliun

Sebelumnya Retno meminta agar DPR memasukkan usulan penambahan anggaran dari Kemlu untuk pagu akhir anggaran 2025.

Baca Selengkapnya

WNI di Vietnam Selamat dari Topan Yagi

8 hari lalu

WNI di Vietnam Selamat dari Topan Yagi

Kementerian Luar Negeri RI meyakinkan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam sapuan topan Yagi di Vietnam.

Baca Selengkapnya

Kemlu Bebaskan WNI yang Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

8 hari lalu

Kemlu Bebaskan WNI yang Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

Seorang WNI yang bekerja di Arab Saudi terancam hukuman mati. Ia berhasil dibebaskan dan dipulangkan ke keluarganya oleh Kementerian Luar Negeri RI.

Baca Selengkapnya

Video 20 WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar, Kemenlu Deteksi Mereka Ada di Wilayah Terpencil Hpa Lu

9 hari lalu

Video 20 WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar, Kemenlu Deteksi Mereka Ada di Wilayah Terpencil Hpa Lu

Kemenlu telah mendeteksi keberadaan 20 WNI yang ada dalam video viral, penyiksaan dan penyekapan di Myanmar. Diduga korban onlien scammer.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri RI Benarkan Jenazah WNI yang Meninggal di Kamboja Belum Dapat Dipulangkan

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri RI Benarkan Jenazah WNI yang Meninggal di Kamboja Belum Dapat Dipulangkan

KBRI telah berupaya menelusuri perusahaan tempat WNI tersebut bekerja selaku pihak yang harus bertanggung jawab memulangkan jenazah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

10 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

Para pengunjung antusias menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia, mulai dari tarian tradisional hingga parade pakaian adat

Baca Selengkapnya

Indonesia Resmikan Layanan E-paspor di KJRI Sydney

13 hari lalu

Indonesia Resmikan Layanan E-paspor di KJRI Sydney

Peluncuran e-paspor ini merupakan upaya meningkatkan layanan Perwakilan RI kepada WNI sebagai bagian dari prioritas kebijakan luar negeri

Baca Selengkapnya

Ukraina Mengancam Mongolia karena Tak Patuhi Putusan ICC untuk Menahan Vladimir Putin

17 hari lalu

Ukraina Mengancam Mongolia karena Tak Patuhi Putusan ICC untuk Menahan Vladimir Putin

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengancam Mongolia akan menerima konsekuensi karena tidak menahan Vladimir Putin yang kunjungan kerja ke sana

Baca Selengkapnya