TEMPO.CO, Yogyakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah akan jatuh pada Minggu Kliwon, 19 Agustus 2012. Ketetapan itu berdasarkan ijtima (konjungsi) jelang Syawal 1433 Hijriah, pada Jumat Pon, 17 Agustus 2012, pukul 22:55:50.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta dan seluruh Indonesia, bulan berada di bawah ufuk. Artinya, bulan terbenam lebih dahulu dibandingkan matahari. "Kami menetapkan itu berdasarkan syariah yang memang bisa menjadi rujukan," kata Haedar di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis, 10 Agustus 2012.
Berdasarkan metode falakiah itu, Muhammadiyah menginstruksikan, khususnya kepada warganya dan mengajak umat Islam secara umum di Indonesia, untuk melakukan salat Idul Fitri pada Ahad, 19 Agustus 2012.
Para pengurus Muhammadiyah melalui Majelis Tarjihnya meyakinkan kepada masyarakat soal penentuan hari raya Idul Fitri dengan metode hisab. Dibandingkan dengan metode ruyatulhilal, metode hisab memiliki keunggulan dapat menentukan hari-hari besar Islam yang sangat bersinggungan dengan kehidupan sosial hingga puluhan tahun ke depan.
Adapun metode ruyatulhilal baru bisa dilakukan pada H-1 yang akan ditentukan. "Metode hisab tidak berdasarkan penampakan hilal," kata Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih Muhammadiyah.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto, menyatakan organisasinya mengimbau tokoh agama mengoptimalkan bimbingan, arahan, dan pelajaran yang mencerahkan umat Islam. Juga menghindari hal-hal yang bersifat pendangkalan dalam menanamkan keyakinan, pemahaman amaliah islamiah.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh umat untuk meningkatkan ikatan persaudaraan, toleransi, perdamaian dan kerja sama yang konstruktif," kata Agung.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
12 jam lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaBaznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul
2 hari lalu
Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat
Baca SelengkapnyaJika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...
2 hari lalu
Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaKata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN
3 hari lalu
Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin
6 hari lalu
Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU
Baca SelengkapnyaTanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran
7 hari lalu
Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaRespons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK
8 hari lalu
Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.
Baca SelengkapnyaKata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK
8 hari lalu
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari
20 hari lalu
Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.
Baca SelengkapnyaFakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah
22 hari lalu
Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah
Baca Selengkapnya