Pemerintah Kucurkan Rp 1,5 Triliun Tangani Lapindo  

Reporter

Editor

Selasa, 24 Juli 2012 14:19 WIB

Seorang anak berdiri dibibir tanggul seusai peringatan 6 tahun Lumpur Lapindo diatas tanggul desa Siring, Porong, Sidoarjo, Selasa (05/29). 6 tahun Lumpur Lapindo masih menyisakan persoalan belum terselesaikannya pembayaran ganti rugi korban serta dampak lingkungan yang makin meluas. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012 mengucurkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk menanggulangi dampak semburan lumpur Lapindo, Sidoarjo. Anggaran tersebut digunakan untuk operasional Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).

"BPLS dibentuk pemerintah sebagai upaya menanggulangi semburan lumpur, menangani luapan lumpur, serta menangani masalah sosial dan infrastruktur akibal luapan lumpur Sidoarjo," kata Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Herry Purnomo, dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi, Selasa, 24 Juli 2012.

Alokasi dari anggaran tersebut, kata Herry, digunakan untuk pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar peta area terdampak. "Luar peta area terdampak yakni pada tiga desa, Desa Besuki, Desa Kedungcangkring, dan Desa Pejarakan," ujar Herry.

BPLS tahun anggaran 2012 ini, menurut Herry, sudah sesuai dengan Pasal 23 ayat (1) UUD 1945. Alasannya, alokasi anggaran untuk kegiatan mitigasi penanggulangan semburan lumpur merupakan upaya pemerintah untuk digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Meskipun begitu, pemerintah juga tidak lupa mendesak pihak PT Lapindo Brantas untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. "Mereka sudah diharuskan untuk menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawabnya hingga tuntas," ujar Herry.

Di lain pihak, tim kuasa hukum pemohon, Taufik Budiman, menilai pemerintah merekayasa anggaran. Menurut dia, semburan lumpur lapindo bukan disebabkan faktor alam. Oleh karena itu, sepenuhnya tanggung jawab anggaran penanggulangan semburan lumpur Lapindo harus dilakukan oleh korporasi milih Aburizal Bakrie.

"Keyakinan pemohon ini jelas murni kesalahan operasional pengeboran. Kalau pun kemudian sudah ada dana yg dikeluarkan oleh negara, maka uangnya harus diminta kembali dari Lapindo," ujar Taufik.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

29 Mei 2014

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

Warga ingin Bank Jatim mengeluarkan dana talangan.

Baca Selengkapnya

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

14 Desember 2012

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

Bagir Manan menilai Kasus Lapindo perbuatan melanggar hukum sehingga yang berwenang menentukan soal ganti rugi adalah pengadilan biasa.

Baca Selengkapnya

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

29 November 2012

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

23 November 2012

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

Korban lumpur Lapindo menuntut Minarak Lapindo membayar sisa ganti rugi yang mencapai Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

7 November 2012

Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

Pemerintah kabupaten menyiapkan skenario terburuk.

Baca Selengkapnya

Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

5 November 2012

Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

Lapindo Brantas Inc (LBI) masih mencari mitra untuk turut mendanai pengembangan industri hulu migas itu.

Baca Selengkapnya

Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

5 November 2012

Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

Luberan lumpur di titik P 71-10d dan P 21-22 akan berdampak pada rel kereta api dan Raya Porong. Sementara titik P 33 akan berdampak pada permukiman.

Baca Selengkapnya

Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

14 September 2012

Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Khusairi, meninggal dunia secara mendadak akibat serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

10 September 2012

Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

Tahun 2013 pemerintah menganggarkan Rp 2,236 triliun naik dari tahun ini Rp 1,533 triliun.

Baca Selengkapnya