Yoris: Jika Kalla Dipecat, Golkar Hancur

Reporter

Editor

Rabu, 18 Juli 2012 13:15 WIB

(ki-ka) Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Harry Tanoesudibjo, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ketua Dewan Pembina Ormas Nasdem Surya Paloh saat menghaduru acara "Apel Besar Baret Garda Pemuda Ormas Nasional Demokrat" yang berlangsung di pelataran Tugu Monas, Jakarta, Minggu (03/06). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Bidang Kepemudaan Partai Golkar, Yoris Raweyai, bersuara keras soal ancaman pemecatan kepada Jusuf Kalla jika maju sebagai calon presiden dari partai lain. Menurut dia, pencalonan Presiden Aburizal Bakrie juga sudah melanggar aturan partai. "Kalau JK sampai dipecat, partai ini menuju kehancuran," ujarnya kepada Tempo, Rabu 18 Juli 2012.

Jusuf Kalla kemarin menyatakan tak gentar dengan ancaman pemecatan dari Golkar jika dia maju sebagai calon presiden dari partai lain. Nama JK sendiri sudah dihubung-hubungkan dengan sejumlah partai, seperti Gerindra dan Nasional Demokrat.

Golkar sendiri sudah memastikan mengajukan Ical, panggilan akrab Aburizal, sebagai calon presiden. Pengumuman dan pendeklarasian Ical sebagai calon presiden dilakukan partai beringin pada rapimnas akhir Juni lalu. Dalam rapimnas itu juga diputuskan soal hukuman bagi kader Golkar yang maju dari partai lain.

Yoris menilai sanksi pemecatan yang akan diberlakukan oleh partainya tak memiliki dasar. Menurut dia, pencalonan Aburizal Bakrie sendiri sudah melanggar aturan partai karena tidak memperhatikan hasil survei. Dia mengatakan, berdasarkan Peraturan Organisasi Golkar Nomor 13, setiap keputusan pencalonan jabatan seperti presiden, gubernur, dan wali kota yang akan diusung oleh Golkar harus berdasarkan survei.

"Kalau mau konsisten, Peraturan Organisasi Nomor 13 itu berlaku untuk semua. Kalau benar suara Golkar suara rakyat, tanya sama rakyat siapa yang lebih diinginkan untuk jadi pemimpin," kata dia.

Dia mengatakan Kalla masih memiliki basis yang kuat di Golkar. Karena itu, langkah pemecatan terhadap JK justru tak akan membuat partainya semakin solid. "Itu tidak akan memberikan soliditas partai, justru akan pecah. Beliau mantan ketua umum dan mantan wakil presiden. Basis kekuatannya masih cukup besar," kata dia.

Dia juga mengatakan bahwa sebagai partai yang diakui sebagai gudang tokoh nasiona, tak seharusnya Golkar mengekang kadernya. Dia menuturkan keputusan rapimnas kemarin bukan untuk kepentingan Golkar, tapi untuk kepentingan Ical. "Hasil rapimnas kemarin itu produk yang lebih untuk memproteksi kepentingan Ical sebagai Ketua Umum. Bukan untuk kepentingan bagaimana membesarkan partai," kata dia.

FEBRIYAN


Terpopuler:
Demi Tujuan Ini, Sultan Rela Tinggalkan Golkar

Hakim Bukukan Sidang Pornografi Ariel Peterpan

Ani Yudhoyono: Gaji Pertama SBY Rp 52 Ribu

Di TMII, Prabowo Bersedia Jadi Calon Presiden

Jusuf Kalla Tak Gentar Dipecat Golkar

Artalyta Bersedia Diperiksa KPK, Asalkan

Golkar Akan Peringatkan Jusuf Kalla

Kalau Mangkir Lagi, Ayin Akan Dipanggil Paksa

Kampanye Hitam Masuk Masjid di Pilkada Sulsel

KPK Ancam Panggil Paksa Ayin

Berita terkait

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Munaslub Golkar, Benarkah untuk Lengserkan Airlangga Hartarto? Begini Pro-Kontra Para Tokoh

31 Juli 2023

Munaslub Golkar, Benarkah untuk Lengserkan Airlangga Hartarto? Begini Pro-Kontra Para Tokoh

Kader Partai Golkar ada yang mengusulkan munaslub Golkar menjelang Pemilu 2024, apakah upaya mendongkel Airlangga Hartarto? Ini pro-kontra para tokoh.

Baca Selengkapnya

Klaim Partainya Solid, Politikus Golkar Tegaskan Tak Akan Ada Munaslub

30 Juli 2023

Klaim Partainya Solid, Politikus Golkar Tegaskan Tak Akan Ada Munaslub

Hetifah mengingatkan seluruh anggota Golkar agar mengabaikan isu adanya Munaslub yang menurut dia sengaja dimunculkan oleh kelompok tertentu.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

27 Juli 2023

Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

Wacana Munaslub Golkar untuk melengserkan Ketum Airlangga Hartarto menuai pro-kontra dari kalangan politikus Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Munaslub untuk Dongkel Airlangga, Politikus Golkar: Tak Ada Atensi Kami untuk Itu

26 Juli 2023

Soal Munaslub untuk Dongkel Airlangga, Politikus Golkar: Tak Ada Atensi Kami untuk Itu

Melki Laka Lena menyebut gonjang ganjing Partai Golkar merupakan hal yang biasa terutama menjelang penentuan capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Sebut 4 Poin Penting Hasil Munaslub Golkar

20 Desember 2017

Airlangga Hartarto Sebut 4 Poin Penting Hasil Munaslub Golkar

Dalam Munaslub Golkar, Airlangga Hartarto dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya

20 Desember 2017

Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya

Airlangga Hartarto disebut-sebut akan merombak kepengurusan Partai Golkar, posisi Sekjen Golkar menjadi salah satu yang bakal dirombak.

Baca Selengkapnya

Berikut Posisi di Golkar yang Bakal Dirombak Airlangga Hartarto

20 Desember 2017

Berikut Posisi di Golkar yang Bakal Dirombak Airlangga Hartarto

Politikus Golkar, Ahmadi Noor Supit, menuturkan bahwa ada beberapa posisi penting yang bakal dirombak oleh Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Golkar Rombak Pengurus, Idrus Marham Diganti Eko Wiratmoko?

19 Desember 2017

Golkar Rombak Pengurus, Idrus Marham Diganti Eko Wiratmoko?

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bakal merombak besar-besaran kepengurusan Golkar.

Baca Selengkapnya

Cerita Jokowi Saat Ketua DPD Golkar Izin Mencalonkan Airlangga

19 Desember 2017

Cerita Jokowi Saat Ketua DPD Golkar Izin Mencalonkan Airlangga

Jokowi mengisahkan saat para ketua DPD I Golkar sowan ke Istana Bogor untuk memberi tahu soal pencalonan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar.

Baca Selengkapnya