TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai gagal memimpin partainya menjelang Pemilu 2024. Sejumlah kader mendesak menggelar musyawarah nasional luar biasa atau munaslub Golkar untuk melengserkan Airlangga. Sementara kader lainnya menilai rencana Munaslub justru menyesatkan.
Gagasan Golkar menggelar Munaslub mencuat dari anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam. Pihaknya meminta Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar. Pengunduran diri itu, kata dia, merupakan langkah yang tepat. Selain untuk memperbaiki diri, mundurnya Airlangga juga guna menyelamatkan partai beringin sebagai peserta Pemilu 2024.
“Airlangga harus mundur dari Ketum Partai Golkar,” ucap Ridwan.
Lantas bagaimana tanggapan para tokoh terkait pro dan kontra Munaslub Golkar ini?
1. Jusuf Kalla
Jusuf Kalla atau JK, Wapres RI ke-10 dan 12 yang juga mantan ketua Umum Partai Golkar, meminta agar partai berlambang beringin tersebut tetap solid untuk menghadapi pemilu 2024 yang sudah di depan mata. Itu diungkapkan JK terkait isu munaslub Golkar yang dikabarkan akan mencopot ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto. JK meminta agar semua kader Golkar menghormati mandat yang telah diberikan kepada Airlangga sebagai nakhoda Partai Golkar.
“Dalam situasi yang krisis ini artinya dalam waktu yang singkat (menuju) pemilu, Bersatulah.Bagaimana bisa menang kalau pecah, maka harus bersatu. Karena Airlangga sudah diberikan mandat maka hormati itu. Jangan golkar dilibatkan dalam situasi yang sulit”, ujar JK kepada wartawan usai menjadi keynote spech di acara “Anak Muda Untuk Politik” di Kompleks DPR Senayan Senin, 31/ Juli 2023.
Lebih lanjut JK menegaskan ketidaksetujuannya terhadap munaslub di tubuh Partai Golkar justru akan menjatuhkan marwah Partai Golkar sebagai partai besar dan peraih suara terbanyak kedua pada pilpres 2019. Menurutnya, dalam keadaan solid saja partai Golkar belum tentu menang apalagi jika sampai terpecah.
“Sangat tidak setuju dengan munaslub, karena itu akan menjadikan marwah Golkar sebagai partai besar dan pemenang suara terbanyak kedua. Jadi siapa pun harus memahami itu bahwa ini soal organisasi harus bersatu. Yang penting itu kita bersatu supaya kita bisa terpilih baik eksekutif maupun legislatifnya. Bersatu saja belum tentu menang apalagi kalau tidak bersatu,” kata JK, menegaskan.
2. Sirajuddin Abdul Wahab
Politikus Golkar Sirajuddin Abdul Wahab mendukung rencana munaslub Golkar. Inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) itu pesimistis jika partainya tetap dipimpin Airlangga. Mewakili GMPG, pihaknya menilai Ketum Golkar itu gagal memimpin. Apalagi belakangan Airlangga terlibat kasus dugaan korupsi ekspor minyak sawit mentah yang tengah diproses Kejaksaan Agung.
“Sikap kami dari GMPG mendukung Munaslub untuk mengganti Airlangga dari Ketum Golkar yang kita anggap gagal memimpin Partai Golkar,” kata Sirajuddin di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli 2023.
2. Max Richard Krey
Wakil Ketua Organisasi DPD Partai Golkar Papua Max Richard Krey mengatakan para pengurus daerah sedianya ingin Golkar segera menggelar munaslub untuk mengganti Airlangga demi menyelamatkan partai. Kendati demikian, Max menyebut mereka jerih. Musababnya, kata dia, status mereka sebagai daftar calon tetap (DCT) Pileg 2024 bakal terancam.
“Percaya atau tidak percaya, teman-teman daerah ini cuma takut bicara aja. Ketika mereka bicara, langsung dicoret dari nomor untuk DCT untuk jadi DPR. Mereka tetap angkat aja Airlangga,” kata Max di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli 2023.
3. Firman Soebagyo
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo menyebut wacana munaslub oleh sejumlah politikus Golkar merupakan rencana menyesatkan. Menurutnya, wacana tersebut merupakan sikap individual dan tidak rasional. Firman mengatakan telah mencium gagasan munaslub sejak lama dan diduga digulirkan sekelompok orang karena ada kepentingan tertentu.
“Bahwa munaslub digagas oleh sekelompok orang itu adalah gagasan ‘keblinger’ atau menyesatkan,” ujar Firman dalam keterangannya, Sabtu, 15 Juli 2023.
4. Hetifah Sjaifudian
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Hetifah Sjaifudian menegaskan tidak ada Munaslub dalam partainya. Dia mengklaim seluruh anggota partai solid mendukung Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Karenanya, Hetifah mengingatkan seluruh anggota Golkar agar mengabaikan isu adanya Munaslub yang menurut dia sengaja dimunculkan oleh kelompok tertentu.
“Untuk saat ini kondisi Golkar baik-baik saja, tidak ada sedikit pun niat untuk mengadakan Munaslub dan semua elemen solid mendukung kepemimpinan Bapak Airlangga Hartarto,” kata Hetifah dalam siaran tertulisnya di Jakarta, Ahad, 30 Juli 2023.
5. Joko Widodo
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mau terlalu ikut campur dalam urusan gonjang-ganjing di Partai Golkar. Nama Luhut Binsar Panjaitan, Bahlil Lahadalia, hingga Bambang Soesatyo alias Bamsoet muncul sebagai kandidat calon Ketum Partai Golkar yang baru versi Munaslub. Mengenai hal tersebut, Jokowi tak mau ikut campur.
“Itu urusan internal Golkar, urusannya internal Golkar, tidak ada hubungannya dengan kita. Kalau Pak Luhut, Pak Bahlil, Pak Bamsoet punya keinginan, itu urusan beliau-beliau, bukan urusan kita, urusan internal Golkar, ya,” ujar Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis, 27 Juli 2023.
HENDRIK KHOIRUL MUHID I SDA
Pilihan Editor: JK Anggap Munaslub Golkar Turunkan Martabat Golkar