TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD Partai Golkar NTT Melki Laka Lena menyatakan hingga kini tidak ada satu pun DPD Golkar yang melontarkan rencana menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk melengserkan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Alih-alih munaslub, Melki mengatakan pengurus daerah tengah berfokus mengkonsolidasikan gerakan jelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
“Jadi ya sampai saat ini pembahasan kami semacam tema-tema konsolidasi dan Pemilu. Tidak pernah atau tidak ada atensi kami untuk munaslub,” kata Melki di Gedung DPR RI, Rabu, 26 Juli 2023.
Oleh sebab itu, Melki mengaku kebingungan kala gagasan munaslub ini mencuat di luar, alih-alih di internal partai. Ia menegaskan pengurus daerah tetap tunduk dan loyal kepada Airlangga Hartarto.
Melki bercerita, gonjang-ganjing yang menerpa Golkar ini merupakan hal biasa. Jelang penentuan calon presiden dan calon wakil presiden, kata dia, dinamika semacam ini selalu terjadi.
“Bukan dari tahun ini, dari 2004 malah. Kalau kita cermati, setiap penentuan capres cawapres itu di Partai Golkar dinamika ini pasti terjadi,” kata dia.
Sebelumnya, gagasan Golkar menggelar munaslub mencuat dari anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam. Ia menyebut ada permintaan dari para sesepuh partai berlambang pohon beringin tersebut agar Airlangga diganti pasca elektabilitasnya yang tak kunjung naik menjelang Pilpres 2024.
Selain itu, Ridwan turut menyoroti arah koalisi Golkar yang tidak jelas. Adapun saat ini Golkar bermitra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Koalisi Indonesia Bersatu.
Ridwan menyatakan ada beberapa sosok yang diproyeksikan mengganti Menteri Perekonomian itu. Di antaranya Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bamsoet.
Respons Bamsoet
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet gamang saat ditanya apakah bakal mendukung Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga habis masa jabatannya. Nama Bamsoet masuk radar sebagai salah satu calon Ketum Partai Golkar versi Munaslub yang isunya tengah bergulir.
"(Dukungan ke Airlangga) sangat tergantung situasi partai ya, karena kan yang menentukan itu kan daerah," kata Bamsoet saat ditemui di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli 2023.
Bamsoet menyebut dirinya sudah masuk bursa calon Ketua Umum Partai Golkar sejak Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai pada 2019. Namun, pada saat itu dirinya tidak menerusan pencalonannya.
Bamsoet menjelaskan, dirinya akan kembali mencoba maju dalam pemilihan Ketum Partai Golkar pada Rakernas tahun depan.
"Mudah-mudahan tahun depan konsolidasi kepentingan, saya akan mencalonkan diri," kata Bamsoet
Lebih lanjut, Bamsoet menyebut Munaslub Partai Golkar hanya bisa dilakukan jika ada kejadian luar biasa. Untuk saat ini, Bamsoet menganggap belum ada peristiwa luar biasa yang bisa membuat Munaslub digelar.
"Golkar masih baik-baik saja. Kita masih terkonsolidasi dengan baik," kata Bamsoet.
Pilihan Editor: Menuju Pemilu 2024, Menteri dan Aktivis Optimis Keterwakilan Perempuan Capai 30 Persen
IMA DINI SHAFIRA | M JULNIS FIRMANSYAH