Komplotan Joki Ujian Layak Dihukum Berat

Reporter

Editor

Rabu, 18 Juli 2012 04:54 WIB

Nihil Joki, SNMPTN Berlangsung Lancar

TEMPO.CO, Jakarta– Praktisi pendidikan, Arief Rachman, menilai praktek perjokian dalam ujian masuk Program Internasional Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, sebagai perbuatan kriminal yang layak dihukum berat. "Saya sangat prihatin dan sedih. Ini kejahatan intelektual yang sangat berbahaya jika masih terjadi," ujarnya saat dihubungi Selasa 17 Juli 2012.

Hukuman berat bagi komplotan joki itu diharapkan dapat menghasilkan efek jera. Dengan demikian, tidak ada lagi yang ingin melakukan aksi serupa saat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri favorit. "Harus ada gebrakan yang membuat pelaku joki kapok dan malu. Kalau hal ini dibiarkan membudaya, gawat sekali," kata Arief Rachman.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyebut para pelaku perjokian itu telah mencederai budaya atau nilai pendidikan. "(Masalah joki ini) sepenuhnya kami serahkan kepada UGM. Tapi (perjokian) itu bagian dari kecurangan yang sangat fundamental," kata Nuh.

Pekan lalu UGM menyatakan 52 peserta seleksi Program Internasional Fakultas Kedokteran 2012 dilarang mengikuti seleksi masuk mahasiswa di UGM pada waktu mendatang karena diketahui melakukan kecurangan. Mereka menggunakan jasa joki untuk menjawab soal-soal seleksi pada ujian yang berlangsung 13 Juli lalu. "Mereka dipastikan tidak bisa mengikuti ujian lagi di UGM," kata Dekan Fakultas Kedokteran UGM Titi Savitri Prihatiningsih di Yogyakarta.

Tahun depan, ada kemungkinan UGM akan menggunakan detektor logam untuk memeriksa peserta yang masuk ruang ujian.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) bidang pendidikan, Febri Hendri, mengatakan kasus joki membuktikan adanya kebocoran dalam sistem penerimaan mahasiswa baru. "Ada celah dalam sistem penerimaan mahasiswa baru yang dimanfaatkan oleh praktek perjokian," ujarnya.

Meskipun pengawasan ujian masuk perguruan tinggi ada di luar wewenang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ICW meminta pemerintah tetap berperan dengan meningkatkan standar pengawasan. "Kita sama-sama tahu, kecurangan itu sering terjadi di fakultas favorit yang demand-nya tinggi," kata Febri.

Pemerintah sendiri mengklaim telah memperbaiki sistem ujian masuk perguruan tinggi. Menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim, sistem ujian bersama yang bersifat sentralistik sangat efektif untuk meminimalkan berbagai bentuk kecurangan. "Dalam ujian SNMPTN sudah ada mekanisme untuk menghindari perjokian," katanya.

Dalam kecurangan seperti ini, Kementerian menekankan pentingnya ketegasan dalam menindak pelaku. "Siapa pun yang terlibat harus ditindak tegas. Jika peserta, haknya sebagai mahasiswa digugurkan. Jika karyawan internal universitas yang terlibat, akan diberi sanksi," kata Musliar.

ISMA SAVITRI | AYU PRIMA | PRIHANDOKO

Berita lain:
Liputan Khusus Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Jokowi-Ahok Diserang Kampanye SARA

Diserang isu SARA, Pengusung Jokowi-Ahok Senang
Jokowi Hanya Punya Rp 15 Juta untuk ''Mengebom''

Berkah Jokowi Cium Tangan Taufiq Kiemas

SBY Minta Sutiyoso Bantu Foke

Aksi Jokowi Menggerus Basis Pemilih Foke

Berita terkait

Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

50 hari lalu

Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

ITB menerima sebanyak 1.950 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP 2024.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

7 Maret 2024

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

30 Jurusan Persaingan Terketat di SNMPTN 2022, Buat Prediksi SNBP 2023

6 Januari 2023

30 Jurusan Persaingan Terketat di SNMPTN 2022, Buat Prediksi SNBP 2023

Simak di sini daftar jurusan dan kampus dengan keketatan tertinggi untuk persiapan SNBP 2023.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: Ada Gempa Jakarta, Kisruh SBM ITB, SNMPTN

27 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: Ada Gempa Jakarta, Kisruh SBM ITB, SNMPTN

Berikut ini Kaleidoskop 2022 sains, pendidikan, digital, dan lingkungan, untuk periode Maret-April.

Baca Selengkapnya

Ini Perbedaan SNMPTN dengan SNBP, Seleksi Masuk PTN Jalur Prestasi 2023

4 Desember 2022

Ini Perbedaan SNMPTN dengan SNBP, Seleksi Masuk PTN Jalur Prestasi 2023

Walaupun memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi mekanisme SNMPTN dan SNBP memiliki persamaan yang telah ada sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Unair Lakukan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru 2023, Apa yang Beda degan Tahun Lalu?

3 Desember 2022

Unair Lakukan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru 2023, Apa yang Beda degan Tahun Lalu?

Universitas Airlangga (Unair) menggelar sosialisasi penerimaan mahasiswa baru 2023, sejauh apa berbeda dengan PMB tahun lalu?

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran dan Jadwal UTBK SBMPTN 2023? Ini Penjelasan Kemendikbud

13 Oktober 2022

Kapan Pendaftaran dan Jadwal UTBK SBMPTN 2023? Ini Penjelasan Kemendikbud

Para siswa dan orang tua menunggu Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengumumkan jadwal dan aturan lengkap UTBK SBMPTN 2023.

Baca Selengkapnya

Unpad Dukung Aturan Baru Masuk PTN 2023 karena 3 Hal Ini

16 September 2022

Unpad Dukung Aturan Baru Masuk PTN 2023 karena 3 Hal Ini

Unpad sudah lama menerapkan tes potensi skolastik untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri.

Baca Selengkapnya

Nadiem Ubah Aturan Masuk PTN 2023, ITB Pertahankan Jalur Peminatan

16 September 2022

Nadiem Ubah Aturan Masuk PTN 2023, ITB Pertahankan Jalur Peminatan

Jalur peminatan akan tetap dipertahankan karena jalur ini dinilai sumbangsih ITB kepada berbagai bidang keilmuan.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Lampung Nahdiyin Center di Kasus Rektor Unila

14 September 2022

KPK Geledah Lampung Nahdiyin Center di Kasus Rektor Unila

KPK berharap Rektor Unila Karomani berterus terang dalam penyidikan kasus suap penerimaan mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya