Kapolres Akui Beri Perintah Tembak di Tempat

Reporter

Editor

Minggu, 14 Maret 2004 11:49 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang: Mantan Kapolres Manggarai AKBP Boni Tompoi mengakui telah memberi perintah tembak di tempat terhadap warga Colol, Kecamatan Pocoranaka yang menyerang Mapolres, Rabu (10/3) lalu. Oleh karena itu, dia menerima pencopotannya sebagai kapolres."Saya siap dengan keadaan ini, apapun risikonya. Dipecat pun saya siap. Biarkan saya yang bertanggung jawab, jangan anggota saya," kata Tompoi kepada wartawan di Ruteng, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (13/3). Pernyataan ini menanggapi pencopotan dirinya oleh Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol. Edward Aritonang.Aritonang, yang dihubungi terpisah mengatakan, keputusan untuk mencopot Tompoi semata-mata untuk memperlancar proses pemeriksaan internal. "Dia (Tompoi) diganti bukan karena sudah bersalah. Tetapi karena kami perlu melakukan penyelidikan dan dia perlu memberikan keterangan," kata Aritonang. Sementara itu, Polres Manggarai secara resmi menahan salah satu tersangka berinisial FJ, 25 tahun, warga Colol, yang diduga terlibat penyerangan dan pengrusakan Mapolres Manggarai. Namun, proses penyidikanya baru akan dilakukan setelah 28 warga yang mengalami luka tembak dinyatakan sembuh. Saat ini, ke-28 warga tersebut masih dalam status tersangka, tetapi kepolisian belum mengeluarkan surat penahanan secara resmi. Pusat Studi dan Advokasi Hak Asasi Manusia Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang mendesak Bupati Manggarai Anthon Bagul Dagur segera mengundurkan diri jabatannya. Ketua Pusat Studi Cendana, Yorhan Y. Nome, mengatakan, sangat tidak adil kalau Kapolres Manggarai harus menanggung risiko, sementara bupati tidak mendapat sanksi apa-apa. Padahal, kata Nome, aksi massa tersebut berkaitan langsung dengan kebijakan bupati yang melakukan pembabatan terhadap kebun kopi milik masyarakat Colol. Dia mendesak Gubernur Nusa Tenggara Timur Piet A. Tallo mengambil sikap tegas untuk segera mencopot bupati Manggarai dari jabatannya.Mapolres Kabupaten Manggarai diserang sekitar 400 massa dari Desa Rende Nao (Colol), Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai, 11 Maret, sekitar pukul 09.30 Wita. Akibatnya, lima warga tewas tertembak dalam penyerangan itu, 28 lainnya luka-luka. Massa datang ke Mapolres untuk meminta tujuh kawannya yang ditahan polisi, dilepaskan. Rekan mereka ditangkap polisi saat menggarap lahan yang dinilai pemerintah sebagai areal konservasi.Jem's de Fortuna - Tempo News Room

Berita terkait

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

29 Desember 2021

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

Kapolri Listyo Sigit berharap tagar itu menjadi motivasi bagi Polri untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.

Baca Selengkapnya

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

28 Oktober 2021

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

Polisi itu di antaranya terlibat tindakan asusila dan menelantarkan keluarga.

Baca Selengkapnya

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

19 Oktober 2021

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

Ferdy Sambo mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak ragu dan ikut serta berperan aktif mengawasi kinerja anggota polri di lapangan

Baca Selengkapnya

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

1 Mei 2021

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

Teknologi kamera tubuh semakin banyak digunakan oleh lpenegak hukum Amerika Serikat dan sering kali memainkan peran sentral dalam memberikan bukti.

Baca Selengkapnya

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

21 Februari 2020

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri yang enam kali berturut-turut mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Baca Selengkapnya

IPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi

18 Desember 2018

IPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi

Indonesian Police Wacth (IPW) memandang, tragedi pembakaran kantor Kepolisian Sektor atau Polsek Ciracas merupakan buntut kekecewaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Efek Asisten SDM Polri Arief Sulistyanto hingga ke Daerah

25 Maret 2018

Efek Asisten SDM Polri Arief Sulistyanto hingga ke Daerah

Bekto mengkritik Polri yang memiliki banyak perwira yang menganggur yang jumahnya sekitar 414 orang.

Baca Selengkapnya

Banyak Perwira yang Menganggur, Kompolnas Kritik Kinerja Polri

25 Maret 2018

Banyak Perwira yang Menganggur, Kompolnas Kritik Kinerja Polri

Perwira menganggur itu, kata anggota Kompolnas, biasanya terjadi selepas sekolah pimpinan Polri. Banyak jabatan kosong di polda di luar Jawa.

Baca Selengkapnya

Nama Budi Gunawan Masuk Daftar Mutasi Polri, Penjelasannya...

5 Januari 2018

Nama Budi Gunawan Masuk Daftar Mutasi Polri, Penjelasannya...

Budi Gunawan pensiun dari Polri tapi tetap menjadi Kepala BIN.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Unggung Cahyono sebagai Aslog, Disumpah Tidak KKN

22 Agustus 2017

Kapolri Lantik Unggung Cahyono sebagai Aslog, Disumpah Tidak KKN

Kapolri Tito Karnavian meminta Unggung Cahyono membaca sumpah jabatan. Salah satu sumpahnya yaitu tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya