TEMPO.CO, Ambon - Aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di setiap perbatasan dan Ambon Plaza setelah insiden obor Pattimura antara warga Desa Batu Merah dan Mardika, Kota Ambon, Selasa Subuh, 15 Mei 2012. (Baca: Sekelompok Pemuda Dicegat, Kota Ambon Tegang)
Dari pantauan Tempo, sekitar satu satuan setingkat peleton anggota Sabhara Polda Maluku berjaga-jaga di depan Ambon Plaza. Walau demikian, beberapa pemilik toko di Amplaz terlihat mulai membuka toko mereka. "Bos perintah buka, jadi toko dibuka," kata Lisa, salah seorang penjaga toko di Amplaz Ambon.
Di lain pihak, aparat TNI dan kendaraan berlapis baja terlihat siaga di Jalan Tulukabessy, poros utama jalan masuk Kota Ambon, yang menjadi batas antara Desa Batu Merah dengan Mardika.
Akibat insiden tersebut, angkot dari kawasan muslim dengan tujuan Terminal Mardika langsung dialihkan membelok ke Desa Batu Merah menuju terminal. "Yang mau belok, langsung belok," kata seorang anggota polisi sedang yang mengatur kendaraan yang lalu lalang.
Namun, terlihat beberapa kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat masih langsung menuju kawasan Mardika yang dijaga aparat TNI dan Polri.
Peristiwa ini juga tidak menyurutkan aktivitas warga Kota Ambon, baik di pasar Mardika maupun di pasar Batu Merah. Adapun angkot dari kawasan Kristen juga terlihat mengangkut penumpang, tapi tidak masuk ke Terminal Mardika. "Katong seng mau ambil risiko," kata Wempi, salah seorang sopir angkot jurusan Airsalobar Mardika.
MOCHTAR TOUWE
Berita Terkait:
Sekelompok Pemuda Dicegat, Kota Ambon Tegang
Cara Aman Berponsel di Pesawat
Perempuan Cantik dan Perempuan Tua di Gunung Salak
Kemungkinan Penyebab Jatuh Sukhoi Superjet 100
Analis: Jika Pilot yang Salah, Rusia 'Selamat'
Berita terkait
Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat
2 jam lalu
Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia
2 hari lalu
Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang
Baca SelengkapnyaKerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam
2 hari lalu
Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.
Baca SelengkapnyaCara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma
2 hari lalu
Seseorang akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari tempat, situasi, benda, dan orang yang mengingatkannya akan peristiwa trauma tersebut.
Baca SelengkapnyaIbu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan
58 hari lalu
Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.
Baca SelengkapnyaBawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada
15 Maret 2024
Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaSituasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur
9 Maret 2024
Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.
Baca Selengkapnya34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan
4 Maret 2024
Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah
Baca SelengkapnyaPerang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan
19 Februari 2024
Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.
Baca SelengkapnyaKetidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001
18 Februari 2024
Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas
Baca Selengkapnya