Mantan Fundamentalis Agama Bentuk Jaringan Damai  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Mei 2012 08:17 WIB

Polisi berjaga di sekitar lokasi penyergapan terduga teroris di kawasan Jalan Danau Poso, Denpasar, Bali, Senin (19/3) dinihari. ANTARA/Brahmantya Murti

TEMPO.CO, Semarang - Sebanyak 47 aktivis perdamaian dari berbagai wilayah se-Indonesia berkumpul di Semarang untuk membahas isu-isu perdamaian. Acara digelar oleh Yayasan Prasasti Perdamaian mulai Selasa hingga Kamis, 8-10 Mei 2012, di Hotel Quest Semarang.

Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismail menyatakan para peserta pertemuan adalah para aktivis gerakan perdamaian di wilayah masing-masing yang di dalam forum disuruh untuk bercerita tentang hal-hal kecil tentang perdamaian.

Sebelumnya, para peserta itu adalah aktivis gerakan fundamentalisme yang belakangan sudah berubah menjadi pluralis. “Ada mantan kombatan Kristen Poso duduk bersama dengan kombatan Islam Poso untuk berdiskusi masalah perdamaian,” kata Noor Huda Ismail, Rabu, 9 Mei 2012.

Noor Huda menyatakan pembahasan yang dilakukan tak memakai perspektif agama. Sebab, kata dia, pluralisme yang dipakai bukan perspektif agama, tapi pluralisme kekeluargaan. Selain itu, jika terjebak pada agama dan teologi, maka perdebatan itu tak akan selesai-selesai. “Kami ingin menjahit kepentingan orang-orang, baik dari Aceh sampai Papua,” kata Noor Huda.

Ia menyatakan para aktivis perdamaian itu akan membuat Jaringan Nasional Masyarakat Madani Peduli Perdamaian. Jaringan inilah yang akan berkonsentrasi dalam gerakan untuk membumikan perdamaian di Nusantara. Selain itu, program jangka pendek lainnya adalah membuat website tentang perdamaian yang bisa diakses secara bebas. Sebab, kata Huda, masalah konflik juga masalah jejaring.

Huda menilai perwujudan perdamaian tak hanya bisa dilakukan oleh negara semata. Bahkan, kata dia, upaya perdamaian yang dilakukan negara kadang kala hanya menjadi residu. Sebab, jika ada konflik, maka penyelesaiannya hanya sesaat, mengambang, bahkan negara sering menutup-nutupi kasus konflik tanpa ada penyelesaian yang konkret.

ROFIUDDIN




Advertising
Advertising

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya