TEMPO.CO, Pasuruan - Kepolisian Resor Pasuruan memeriksa sejumlah saksi mata terkait kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan tujuh penumpang. Di antara saksi tersebut adalah penumpang bus dan warga yang mengetahui kejadian. "Status pengemudi, Slamet Sutrisno, masih sebagai saksi," kata Kapolres Pasuruan, Ajun Komisaris Besar Achmad Ibrahim, Senin, 7 Mei 2012.
Menurut Achmad, jumlah penumpang yang meninggal dunia bertambah menjadi tujuh orang. Dua penumpang mengalami luka berat, dan 10 orang luka ringan.
Pengemudi bus, Slamet Sutrisno, warga Kelurahan Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, hingga kini terus menjalani pemeriksaan.
Achmad menjelaskan, untuk memastikan penyebab terjadinya kecelakaan, Polres Pasuruan masih menunggu hasil penyelidikan Pusat Laboratorium Forensik Surabaya.
Pemeriksaan juga dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Di antaranya untuk mengetahui kelengkapan surat dan kelaikan jalan bus tersebut.
Salah seorang penumpang yang selamat, Yuli, menjelaskan sepanjang perjalanan bus sempat beberapa kali mengalami masalah. Saat menuju lokasi Wisata Bhakti Alam di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, bus tak bisa melaju di jalan menanjak. Saat itu sejumlah penumpang harus turun dari bus agar beban bus lebih ringan. Bahkan, mesin bus sempat rusak hingga harus menjalani perbaikan.
Bus pariwisata bernomor polisi B 7076 PV mengalami kecelakaan Minggu, 6 Mei 2012, sekitar pukul 12.30 WIB. Bus itu mengangkut 59 penumpang anggota PKK Perumahan Candi Lontar, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Di antara penunmpang juga terdapat anak-anak.
Saat kecelakana terjadi, bus tengah dalam perjalanan pulang dari kawasan wisata Bakti Alam, Ngembal, Nongko Jajar. Tiba-tiba rem blong sehingga pengemudi tak bisa menguasai keadaan. Akhirnya bus menabrak pohon di pinggir jalan menurun di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck
2 jam lalu
KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi
4 jam lalu
Pengusaha travel meminta pemerintah jangan menghentikan kegiatan study tour karena adanya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.
Baca SelengkapnyaEvaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta
5 jam lalu
Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.
Baca SelengkapnyaTersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa
5 jam lalu
Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat
5 jam lalu
Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.
Baca SelengkapnyaRS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana
6 jam lalu
Doktes spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob sebut kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat pertama ditangani.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan
6 jam lalu
Kasus kecelakaan bus ilegal tidak bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan.
Baca SelengkapnyaBus Trans Putera Fajar Lima Kali Ganti Kepemilikan dan Modifikasi Body saat KIR Sudah Tak Berlaku
9 jam lalu
Kemenhub sebut Bus Trans Putera Fajar yang alami kecelakaan maut dalam perjalan ke Ciater, Subang sudah 5 kali ganti kepemilikan dan modifikasi body
Baca SelengkapnyaPolda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana
12 jam lalu
Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo
16 jam lalu
Berita terpopuler 14 Mei 2024 dimulai dari kontroversi yang timbul usai Presiden Jokowi menghapus sistem kelas dalam pelayanan BPJS Kesehatan.
Baca Selengkapnya