Kesehatan Menteri Endang Rahayu Menurun Lagi

Reporter

Editor

Selasa, 1 Mei 2012 17:18 WIB

Endang Rahayu Sedyaningsih. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi kesehatan Menteri Endang Rahayu Sedyaningsih kembali dikabarkan menurun. Kabar ini dibenarkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti. "Iya, agak menurun," kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa, 1 Mei 2012.

Ghufron tak mau merinci detail penurunan kondisi Menteri Kesehatan yang sudah mengajukan surat pengunduran diri itu. "(Tetapi) masih dirawat, masih sakit," kata dia.

Menteri Endang sebelumnya sakit kanker paru-paru yang terindikasi sejak 2010 lalu. Karena kondisi kesehatannya itulah, ia sampai mengajukan surat pengunduran diri dari kabinet Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Ia dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrian Pasha, belum menerima laporan penurunan kondisi kesehatan Menteri Endang kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Presiden sangat perhatian dengan kondisi beliau,” kata dia. “Jadi, kalau ada perkembangan, tim dokter tentunya akan melaporkan kepada Presiden, sampai sekarang belum."

Saat ini, Julian melanjutkan, kondisi Endang terus-menerus dipantau tim dokter untuk diberi tindakan medis kala diperlukan. Dia pun menyesalkan bahwa beberapa kali Menteri Endang dikabarkan menurun kondisinya. Bahkan sebelumnya pernah dikabarkan meninggal. "Seharusnya, kan, jangan mendoakan seperti itu," kata dia.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

7 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

10 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

22 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya