Wakil Ketua Komisi VI DPR dari PDIP Aria Bima memberikan keterangan pers terkait skandal video porno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4). ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta -Nama politikus PDI Perjuangan Aria Bima ikut terseret kasus video porno. Ia sudah membantahnya. Tapi bagaimana namanya bisa terseret kasus ini? Rupanya nama wakil ketua Komisi VI DPR ini tercantum dalam naskah berita di situs kilikitik.net yang berjudul "Sekilas Mengenai Cerita 'Percintaan Terlarang'".
"Ada nama dia dalam berita. Berdasarkan itulah kami menulis dan menaikkan beritanya Sabtu lalu," kata redaktur pelaksana situs berita onlineindonesiarayanews.com Djono W. Oesman kepada Tempo, Jumat, 27 April 2012.
Djono menjelaskan laman utama situs kilikitik.net yang masih bisa dibuka Sabtu lalu, 21 April 2012, menyajikan berita pengantar dan gambar-gambar syur mirip anggota DPR. Nama Aria Bima memang tak tertulis berulang-ulang seperti halnya nama anggota Fraksi PDI Perjuangan yang lain, yaitu Karolin Margret Natasa. Nama Karolin lebih mendominasi, bahkan menjadi judul besar dari beberapa cuplik fotonya yang dimuat berukuran kecil-kecil.
IRnews pun berusaha mengkonfirmasi kebenaran berita ini. Ditemui di acara peringatan Hari Kartini di Gedung Manggala Wanabhakti, Slipi, yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan, Bima membantahnya. "Dia mengatakan Itu tidak benar," kata dia.
Untungnya, karena IRnews belum begitu terkenal berita ini mengendap dan baru heboh dua-tiga hari kemudian setelah ditulis oleh banyak media online Tanah Air. Bima mengklarifikasi dengan menggelar konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu 25 April 2012 lalu.
"Tidak ada yang namanya Ario Bimo terkait dengan gambar atau video itu," kata dia. Tak hanya itu, Bima juga mengancam akan melaporkan pemilik situs kilikitik.net karena melakukan pencemaran nama baik.
Belakangan dikabarkan, pria yang ada dalam video porno itu adalah pemilik situs kilikitik.net, yaitu Elya G. Muskitta. Namun pria kelahiran Ambon itu lenyap bersamaan dengan situsnya yang tak bisa diakses lagi.