TEMPO.CO, Jakarta- Koalisi Pendidikan menyatakan bahwa banyak kecurangan saat ujian nasional bukanlah akibat dari minimnya pengawasan. Mereka mengatakan bahwa penyebab utama kecurangan tersebut justru sistem ujian nasional itu sendiri.
"Saya melihat penyebabnya adalah sistem ujian nasional itu sendiri. Selama sistem ujian ini masih dipertahankan, yang namanya kecurangan dan contek-mencontek akan tetap ada," ujar koordinator Koalisi Pendidikan, Lody Paat, Selasa, 24 April 2012.
Lody melanjutkan bahwa sistem ujian nasional seharusnya dihapuskan saja. Kalaupun tidak dihapuskan, ujar Lody, sebaiknya sistem tersebut dibongkar atau dievaluasi ulang.
Lody menyarankan sistem ujian tersebut digantikan dengan sistem evaluasi berbasis kompetensi. Jadi, kualitas siswa tidak dilihat dari nilai mata pelajaran saja, tetapi juga mengikutkan performa, skill, serta talenta yang dimiliki siswa siswi.
Sistem evaluasi itu, kata Lody, bisa juga dilakukan melalui observasi dan eksebisi. Apa yang dimaksud dengan observasi dan eksebisi adalah memantau bakat siswa-siswi dan kemudian mengarahkannya.
"Jelasnya, serahkan penilaian seluruhnya pada sekolah dan guru. Tidak perlu lagi pemerintah yang lakukan penilaian," ujar Lody. Ia mengatakan, pemerintah tidak sadar kalau sistem ujian nasional sudah amburadul.
Lody juga mengatakan, pemerintah gagal mencegah kecurangan karena hanya berupaya mencegah saat ujian belum mulai. Padahal, menurut Lody, kecurangan terjadi sebelum, saat, dan sesudah ujian.
ISTMAN MP
Berita terkait
Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaKPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan
9 Januari 2019
KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaHasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan
18 April 2018
Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.
Baca SelengkapnyaMendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit
18 April 2018
Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.
Baca SelengkapnyaSoal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA
14 April 2018
Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.
Baca SelengkapnyaUN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran
16 Mei 2017
Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.
Baca SelengkapnyaUNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan
5 Mei 2017
Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.
Baca SelengkapnyaKonvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.
Baca SelengkapnyaDepok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat
2 Mei 2017
Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.
Baca Selengkapnya