TEMPO.CO, Seoul -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau para pengunjuk rasa agar tetap tertib.
Presiden SBY menyampaikan hal itu di akhir kunjungan kerjanya di Korea Selatan, Kamis, 29 Maret 2012, untuk menanggapi aksi penolakan terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Kalau ada saudara kita yang berunjuk rasa, itu hak politik mereka, saya hormati. Kalau unjuk rasa tetap tertib. Jangan membongkar apa yang telah kita bangun," katanya.
Ia kemudian mengajak para elite memiliki pikiran yang sama terkait keputusan sulit pengurangan subsidi minyak tersebut."Tidak benar yang di luar kekuasaan melawan apa saja yang sedang dilakukan yang memerintah," katanya.
Presiden SBY meyakini bahwa kebijakan untuk menyelamatkan ekonomi sebagai kebijakan yang benar dan pada akhirnya akan melindungi rakyat.
"Saya sampaikan beberapa kali. kebijakan ini tidak populer dan saya akan jadi korban lagi. Tapi ini diputuskan bukan tanpa tujuan," katanya. Ia menilai harus ada solusi dan kebijakan baru guna mengatasi meroketnya harga minyak dunia.
Presiden menegaskan kebijakan tersebut merupakan keputusan yang benar dan tidak asal-asalan serta pada akhirnya akan melindungi rakyat."Yang kaya jangan ikut-ikutan menikmati BBM yang murah," katanya.
WDA | ANT
Berita terkait
Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas
1 hari lalu
Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal
Baca SelengkapnyaNapak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser
2 hari lalu
Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.
Baca SelengkapnyaDemokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY
6 hari lalu
Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.
Baca SelengkapnyaPembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
12 Maret 2024
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaSejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia
16 Januari 2023
Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca Selengkapnya