TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Alvin Lie, mendesak Dewan Pengurus Pusat PAN agar memberikan sanksi atas perbuatan Andi Taufan Tiro jika Wakil Sekretaris Jenderal PAN itu benar telah melakukan perbuatan yang mencoreng nama partai dengan menampar seorang pegawai beacukai Bandara Soekarno Hatta pada Rabu kemarin. "Itu merusak citra partai," kata Alvin, Kamis, 23 Februari 2012. " Jika itu benar maka disayangkan"
Andi Taufan ramai dikabarkan melalui pesan BlackBerry telah menampar seorang pegawai beacukai yang memintanya antre pada saat pergantian shift salat magrib. "Fraksi PAN dan DPP PAN perlu kenakan sanksi pembinaan terhadap anggota tersebut," ujarnya.
Alvin mengaku telah menyampaikannya kabar tersebut kepada Ketua Umum PAN Hatta Radjas dan Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo. "Pak Drajad menyampaikan akan membawanya ke rapat harian," ujarnya. Adapun pesan singkat yang dikirim ke Hatta belum mendapat balasan.
Informasi yang diterima oleh Alvin, peristiwa itu terjadi ketika Andi Taufan baru datang dari Bandara Narita, sehabis bertemu dengan parlemen Jepang dalam kegiatan Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP).
Namun Alvin melihat ada kejanggalan dalam peristiwa itu. Sebab DPR saat ini sedang memasuki masa sidang dan sedang tidak ada kunjungan keluar negeri. "Harusnya dia mengikuti sidang, bukan dengan keluar negeri meninggalkan tugas-tugas di DPR," kata Alvin.
Kejanggalan lain, kata dia, jika kegiatan Andi Taufan di Jepang terkait BKSAP, maka seharusnya perjalanan anggota Komisi V itu sudah diatur oleh protokol Dewan. "Harusnya melalui VIP, tapi informasi yang saya dapat tidak demikian," katanya.
Dia juga mendapat informasi bahwa Andi Taufan membenarkan adanya kegiatan itu dengan parlemen Jepang, namun membantah telah menampar seorang pegawai beacukai bandara melainkan hanya mendorong. "Kalau tidak ada arogansi, tidak mungkin terjadi insiden tampar atau dorong," kata Alvin.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terkait.
Tak Sabar Antre Anggota DPR Dorong Petugas Bandara
Andi Taufan Klaim Hanya Dorong Petugas Bea Cukai
Berita terkait
Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas
10 hari lalu
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta
10 hari lalu
PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo
10 hari lalu
Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.
Baca SelengkapnyaPetinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang
10 hari lalu
Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah
10 hari lalu
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur
11 hari lalu
PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.
Baca SelengkapnyaSetelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo
11 hari lalu
Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.
Baca SelengkapnyaPAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo
14 hari lalu
Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
18 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
21 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca Selengkapnya