Partai di Indonesia Belum Berpolitik secara Sehat

Reporter

Editor

Minggu, 19 Februari 2012 21:15 WIB

Ahmad Yani. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani mengakui partai-partai di Indonesia belum sehat dalam berpolitik. Ia menuding kelemahan itu akibat kebijakan penguasa Orde Baru yang memangkas kepemimpinan sipil. Hal itu disampaikannya dalam dialog dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, di Salemba Tengah, Jakarta, Ahad 19 Februari 2012.

Bahkan, Yani mengakui, belum ada partai di Indonesia yang secara sukses melakukan pendidikan politik. "Kalau mau jujur partai saat ini tidak serius melakukan pendidikan politik. Di internal semua partai kaderisasi banyak yang belum jalan," kata dia.

Kebobrokan satu lagi adalah kentalnya politik uang di internal partai politik masih terjadi di semua partai. "Kalau di Pusat bisa saja tidak ada karena Dewan Pakar, Dewan Syuro, bisa saja politik uangnya di daerah," dia menambahkan.

Sindiran pun ditujukan pada para pemilik modal yang saat ini terjun ke berbagai partai politik. Karena untuk memiliki posisi di politik harus mengorbankan uang dalam jumlah besar. "Dahulu saudagar mendukung partai politik. Tetapi sekarang para pemilik uang menjadi orang parpol," kata dia.

Tetapi, Yani menambahkan, jangan sampai warga negara jadi menghindar dari partai politik. Sebaliknya, setiap warga negara justru harus berkontribusi untuk memperbaiki sistem politik yang ada. "Masih panjang perjalanan, masih carut-marut negara kita ini. Dengan sistem yang sekarang jangan harap orang yang baik, jujur bisa masuk dalam politik," kata dia.

Yani mencontohkan pada saat pemilihan ketua KPK beberapa waktu lalu. Yunus Hussein tidak disukai pihak satu, Bambang Widjojanto ditolak Sekretariat Gabungan, Busyro yang suka menyerang partai tidak dipilih. "Abraham Samad akhirnya dipilih buat lucu-lucuan. Untungnya pilihan yang kita coba-coba itu alhamdulilah bagus," kata Anggota Komisi Hukum DPR itu blak-bakalan.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

5 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

7 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

33 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

38 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

39 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

40 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

40 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

41 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya