Korban Mujianto Penggemar Bunga Hias  

Reporter

Editor

Kamis, 16 Februari 2012 18:00 WIB

Mujianto, tersangka pembunuh gay di Nganjuk. TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Ngawi - Korban pembunuhan berantai di Nganjuk, Sudarno, 42 tahun, dikenal menggemari bunga hias. “Dia kadang-kadang jual-beli bunga hias, kalau ada yang bagus, dia beli dan dijual lagi,” kata salah satu tetangga Sudarno, Aris Sudiono, Kamis, 16 Februari 2012.

Sudarno merupakan korban pembunuhan dengan tersangka Mujianto, 24 tahun. Sudarno dikenal berpenampilan rapi, bersih, dan rajin. “Setiap pagi, dia yang menyapu ruangan dan halaman rumahnya,” tutur tetangga lain Sudarno.

Sudarno juga aktif di Sinoman--istilah lain perkumpulan karang taruna--desa setempat. Bahkan ia didapuk menjadi bendahara. Masyarakat setempat tak menyangka Sudarno diduga penyuka sesama jenis.

Sudarno dan istrinya, Warsini, dikaruniai seorang putra yang kini berusia sembilan tahun dan duduk di kelas 3 SD. “Kami semua heran dan tidak menyangka karena orangnya ramah, baik, dan sehari-hari tidak pernah bilang kata-kata yang jorok,” kata Aris.

Sudarno dan Warsini tinggal di rumah keluarga Warsini di Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, Ngawi. Sedangkan Sudarno berasal dari desa lain, yakni Desa Kedungprahu, Kecamatan Padas, Ngawi. Warsini masih syok dan enggan diwawancarai. Setiap pagi Sudarno sering menilik sawah keluarganya di Desa Kedungprahu. Menjelang petang, ia baru pulang ke rumah di Desa Sukowiyono.

Sudarno tak kembali ke rumah sejak pamit ke sawah pada 4 Februari 2012 lalu. Ternyata ia ditemukan meninggal dunia di Nganjuk. Korban semula diduga sebagai korban pembiusan. Setelah diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara, Nganjuk, korban dipastikan keracunan racun tikus. Karena kartu identitas tak ada saat ditemukan tewas, kepolisian setempat akhirnya memakamkannya di Nganjuk. Identitas korban akhirnya terbongkar. Keluarga ingin makam Sudarno di Nganjuk dibongkar dan dipindah ke Ngawi.

Selain Sudarno, satu korban tewas lainnya yang juga asal Ngawi adalah Romadhon, 55 tahun, warga Desa/Kecamatan Widodaren. Bedanya, identitas Romadhon diketahui saat ditemukan hingga meninggal dunia karena diracun di Nganjuk. Jenazahnya sudah dimakamkan di desa asalnya di Ngawi. Hingga kini dari 15 orang yang diracun Mujianto baru terungkap enam orang, empat di antaranya tewas dan dua lainnya selamat meski sempat kritis.

Motif pembunuhan ini diduga karena rasa cemburu. Ke-15 orang korban itu diduga pernah berkencan dengan Joko Suprianto, 49 tahun, warga Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Nganjuk. Polisi masih mendalami kasus ini untuk melihat kemungkinan keterlibatan Joko dalam upaya pembunuhan dengan modus meracun itu.

ISHOMUDDIN

Berita Terkait

Korban Mujianto Ditemukan Tewas di Terminal Nganjuk
Sembilan Korban Mujianto Masih Misterius
Gay Asal Nganjuk Ini Bantai 15 Teman Kencan
Korban Mujianto Enam, Dua Selamat
Tahu Suaminya Gay, Istri Korban Mujianto Histeris
Dua Korban Mujianto Diduga Diracun Lewat Bakso
Kasus Mujianto Terbongkar Lewat HP Korban
Dua Korban Pembunuhan Mujianto Asal Ngawi

Berita terkait

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

4 jam lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

18 jam lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

20 jam lalu

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

1 hari lalu

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

Terjadi pembunuhan sadis di Sukabumi, pelaku diam dan belum mengaku menyesal.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

2 hari lalu

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

Tersangka kasus anak bunuh ibu itu dibawa ke Polres Sukabumi untuk mengetahui motifnya membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

2 hari lalu

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.

Baca Selengkapnya