TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla meminta Dewan Pembina segera mengambil sikap atas menurunnya kepercayaan publik. Salah satunya semakin besarnya sorotan terhadap dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang. "Jika tidak diselesaikan secepatnya maka ini akan menjadi masalah penting di masa datang," ujar Ulil kepada Tempo.
Menurut Ulil, dugaan keterlibatan beberapa kader dalam kasus korupsi, termasuk yang menyeret Anas, merupakan badai yang harus segera dilewati partai. Apalagi, kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Wakil Sekretaris Jenderal Angelina Sondakh sebagai tersangka baru dalam kasus Wisma Atlet. Menurut KPK, penetapan Angie--sapaan Angelina--akan menjadi pembuka bagi KPK untuk menetapkan tersangka berikutnya.
Ulil menilai satu-satunya jalan bagi Demokrat untuk keluar dari partai bergantung keputusan Dewan Pembina yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Solusi internal kami serahkan pada Dewan Pembina untuk secepatnya melakukan langkah penyelamatan partai." Namun Ulil enggan membeberkan langkah penyelamatan yang akan dilakukan. "Kami percaya Dewan Pembina bisa menyelesaikan masalah."
Lebih jauh, Ulil menyampaikan, saat ini Partai Demokrat harus lebih berfokus mengupayakan pengembalian citra partai di mata publik ketimbang mengurus kader-kader yang terseret persoalan hukum. "Ini bukan masalah individu Anas atau Angie, partai sebagai lembaga adalah hal yang lebih penting," ujarnya.
Di sisi lain, dia meminta KPK segera menuntaskan kasus Wisma Atlet yang melibatkan bekas bendahara umum partai, Muhammad Nazaruddin. Partai Demokrat, Ulil mengatakan, mendukung upaya pengusutan dan pembuktian keterlibatan kader partai yang disebut terlibat oleh KPK. Sebab, penuntasan yang berjalan lambat akan terus menyandera partai. "Makin cepat skandal Nazar ini diungkap, akan makin baik bagi kami."
Ulil juga meminta Ketua Dewan Pembina segera mengeluarkan sikap. "Saya sepakat bahwa kalau masalah ketua umum tidak segera diselesaikan maka partai akan disandera terus. Kami mendorong Dewan Pembina segera menentukan langkah."
IRA GUSLINA
Berita Terkait
Nazar: Anas Enggak Ngaku? Saya Buka Kasus Lainnya
Angie: Ini Skenario Maha-Dahsyat Korbankan Saya
Angelina Sondakh Resmi Jadi Tersangka
Nazar: Anas Jatuh, Demokrat Tak Akan Kiamat
Angie 'Curhat' di Twitter
Nazar: Ada Skenario Supaya Anas Tak Terlibat
Tetapkan Angie Tersangka, Abraham Pakai Peci Haji
Nazaruddin Sumringah Angie Dijadikan Tersangka
Berita terkait
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat
26 Februari 2024
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.
Baca SelengkapnyaIni Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan
4 April 2023
AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat
4 April 2023
AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko
4 April 2023
KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai
3 Oktober 2021
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.
Baca SelengkapnyaDonal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai
13 Maret 2021
Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.
Baca SelengkapnyaKubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada
10 Maret 2021
Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY
Baca SelengkapnyaKata Marzuki Alie KLB Demokrat Kembalikan Marwah Partai
9 Maret 2021
Marzuki Alie menjelaskan perubahan di tubuh Demokrat terjadi sejak Kongres 2015. Ada perubahan AD/ART.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Disarankan Belajar dari Megawati Mendirikan Partai Baru
8 Maret 2021
Anwar Abbas menyarankan Moeldoko, belajar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membentuk partai baru.
Baca SelengkapnyaSiap Maafkan Moeldoko, AHY: Beliau Mantan Panglima, Saya Tetap Hormat
8 Maret 2021
AHY mengaku secara pribadi tidak ada masalah dengan Moeldoko.
Baca Selengkapnya