Bukti Tertulis Marzuki Alie Soal Proyek Banggar  

Reporter

Editor

Minggu, 22 Januari 2012 14:50 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie ketika hadir di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (20/01). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie melaporkan proyek renovasi ruangan Badan Anggaran Dewan disertai dengan bukti tertulis, tapi bukti itu masih dirahasiakan.

"Bukti tertulis. Cuma waktu itu tidak dibuka di depan saya," kata juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP, Minggu, 22 Januari, yang dikonfirmasi ihwal bukti-bukti yang disertakan Marzuki dalam laporannya. "Laporan itu diserahkan dalam map tertutup kepada pimpinan KPK."

Laporan tersebut diterima langsung oleh tiga pemimpin KPK Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, dan Zulkarnaen pada Jumat lalu, 20 Januari 2012. Marzuki melapor ke KPK ditemani Sekretaris Jenderal DPR, Nining Indra Saleh, beserta staf.

Di KPK, Marzuki mengatakan tidak hanya melaporkan proyek renovasi ruangan Banggar berbiaya Rp 20,3 miliar itu, tapi ada banyak proyek di Sekretariat Jenderal DPR yang dilaporkannya. Adapun bukti yang menguatkan laporannya itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini enggan membukanya. "Biarkan pimpinan KPK yang menilai," kata dia.

Marzuki juga tidak mau menyimpulkan bahwa proyek renovasi ruangan Banggar itu terindikasi korupsi. "Saya tidak mau menuduh, tapi publik menyatakan demikian."

Johan mengatakan belum mengetahui proyek apa saja yang dilaporkan Marzuki ke KPK karena laporan itu berada di dalam map tertutup. Map itu berukuran besar, tapi Johan enggan menyebut map itu tebal atau tidak. Namun, "Hanya ada satu map yang diserahkan," kata Johan menambahkan. "Sekjen (DPR) tidak menyerahkan apa-apa."

Proyek ruang Banggar pada APBN 2011 itu bersumber dari relokasi dana pembangunan gedung Dewan yang urung dipakai. Ada lagi beberapa proyek lainnya yang dananya diambilkan dari sumber yang sama. Berdasarkan dokumen rapat BURT Nomor 162/BURT/R.Pleno/MS.IV/07/2011, anggaran gedung DPR senilai Rp 800 miliar dialihkan sebesar Rp 193,908 miliar. BURT menyetujui pembiayaan Rp 6,4 miliar, di antaranya untuk pengadaan mesin fotokopi Rp 4 miliar, pembelian mobil Toyota Camry Rp 470 juta, dan proyek lapangan futsal Rp 2 miliar.

Selain itu, masih dari dokumen tersebut, BURT menyetujui kegiatan penyerapan anggota DPR saat reses. Besarnya Rp 15 juta per kegiatan. Sementara itu, setiap orang mendapat jatah tujuh kegiatan pada masa reses sidang.

Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Refrizal mengatakan hasil rapat BURT itu disepakati dalam rapat paripurna. Namun, kata dia, tak semua program terealisasi. "Memang ada rencana pembangunan lapangan (futsal) itu, tapi batal," katanya.

Refrizal tidak mengetahui alasan urungnya pembangunan lapangan itu. Dia menduga hal itu terjadi karena waktunya tidak cukup.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Politik Terpopuler

Mengapa Warga Tiong Hoa Pilih Berdagang Ketimbang Berpolitik?

DPR Sempat Alihkan Dana untuk Lapangan Futsal

Imlek, Dahlan Iskan Bagi-bagi Angpao

Aparat yang Menaruh Pedang di Mayat Made Dicari

Polisi Usut Peletak Parang di Tangan Made Aste

Bukti Tertulis Marzuki Alie Soal Proyek Banggar



Berita terkait

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

8 hari lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

Ketua Banggar DPR: Ini Saat yang Tepat untuk Polri Berbenah

15 Oktober 2022

Ketua Banggar DPR: Ini Saat yang Tepat untuk Polri Berbenah

Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengatakan, ini saat yang tepat untuk Polri berbenah setelah serangkaian peristiwa yang terjadi.

Baca Selengkapnya

DPR dan Sri Mulyani Sepakat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di RAPBN 2021

11 September 2020

DPR dan Sri Mulyani Sepakat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di RAPBN 2021

Badan Anggaran DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen pada 2021.

Baca Selengkapnya

Badan Anggaran DPR Tegaskan Dukung Perpu Covid-19

4 Mei 2020

Badan Anggaran DPR Tegaskan Dukung Perpu Covid-19

Badan Anggaran DPR menegaskan mereka mendukung Perpu Covid-19.

Baca Selengkapnya

DPR Bentuk Alat Kelengkapan Dewan, Berikut Peta Incaran Partai

9 Oktober 2019

DPR Bentuk Alat Kelengkapan Dewan, Berikut Peta Incaran Partai

PDIP dan Golkar memginginkan Komisi XI yang membidangi keuangan atau Badan Anggaran DPR.

Baca Selengkapnya

2020, Belanja Pemerintah Pusat Disepakati Naik Jadi 1.683,47 T

11 September 2019

2020, Belanja Pemerintah Pusat Disepakati Naik Jadi 1.683,47 T

Rapat yang dihadiri Kementerian Keuangan dan Badan Anggaran DPR kemarin sepakat untuk menaikkan pagu anggaran belanja pemerintah pusat tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Rancangan APBN 2019 Disepakati, Ini Detailnya

11 Juli 2018

Rancangan APBN 2019 Disepakati, Ini Detailnya

Pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui asumsi makro di Rancangan APBN 2019 dan target pembangunan tahun depan.

Baca Selengkapnya

3 Komisi Belum Lapor ke Banggar, Pembahasan APBN 2018 Ditunda

23 Oktober 2017

3 Komisi Belum Lapor ke Banggar, Pembahasan APBN 2018 Ditunda

Badan Anggaran (Banggar) DPR menunda pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan DPR Sepakati Perubahan R-APBN 2018

4 Oktober 2017

Sri Mulyani dan DPR Sepakati Perubahan R-APBN 2018

Sri Mulyani menyatakan terdapat beberapa perubahan dalam RAPBN 2018 terutama asumsi dasar makro.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Kembalikan Duit Rp 1 Miliar, KPK: Sisanya Ditelusuri  

7 April 2017

Anggota DPR Kembalikan Duit Rp 1 Miliar, KPK: Sisanya Ditelusuri  

Duit Rp 1 miliar diduga ada kaitan dengan kasus korupsi di Direktorat Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi.

Baca Selengkapnya