Fadel Menduga Kebijakannya Merugikan Penganut Pasar Bebas
Reporter
Editor
Sabtu, 22 Oktober 2011 17:18 WIB
Fadel Muhammad. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad beranggapan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi seharusnya menyampaikan secara transparan apa masalah yang menjadi dasar pertimbangan penggantian dirinya. Fadel menyampaikan hal ini menanggapi pernyataan Sudi di Bali kemarin, yang menyebutkan Fadel diganti karena memiliki masalah. Tapi Sudi tak menyebutkan masalah apa yang dimaksud.
"Selama dua tahun menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, saya sangat meyakini tidak ada satu pun permasalahan (hukum) yang terkait langsung dengan tugas-tugas Kementerian," katanya di rumah dinas Widya Chandra Jakarta, Sabtu, 22 Oktober 2011. Buktinya, ia melanjutkan, laporan keuangan Kementerian-nya pada 2010 naik peringkat menjadi Wajar Tanpa Pengecualian, dari sebelumnya disclaimer.
Fadel mengatakan bahwa sejak awal ia juga sudah menyampaikan bahwa ia berbesar hati atas pemberhentian dirinya, mengingat ini adalah hak prerogatif Presiden. Karena itu, Sudi seharusnya tidak perlu menyampaikan alasan pemberhentian dirinya jika substansi alasan itu sangat kabur atau tidak jelas.
"Sehingga terkesan mengada-ada, bahkan cenderung dapat menjadi fitnah terhadap diri, keluarga, dan nama baik saya. Sebagai pejabat negara, saya mengimbau Mensesneg sebaiknya menjaga etika dan martabat," tutur Fadel.
Meski begitu, Fadel menduga dicopotnya ia dari kabinet terkait dengan kebijakannya yang terlalu keras selama menjadi menteri. Misalnya terkait penolakan impor ikan dan garam, serta penanganan masalah tambak udang Dipasena. Ia menduga sikap kerasnya itu berpotensi merugikan kepentingan penganut ekonomi pasar bebas.