Alasan SBY Membentuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Selasa, 18 Oktober 2011 21:10 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan merombak Kementerian Pendidikan Nasional dan memberinya tambahan tugas baru, mengembangkan fungsi kebudayaan.
"Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Presiden SBY ketika menyampaikan hasil perombakan kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2011 malam.
Apa sebenarnya pertimbangan SBY menjadikan Kementerian Pendidikan Nasional kembali di era Menteri P dan K Daoed Joesoef? " Keputusan ini karena pendidikan sangat terkait dengan kebudayaan" kata SBY menjelaskan. " Pembentukan karakter bangsa yang berbudaya, bisa dicapai antara lain melalui pendidikan".
Karenanya, SBY memutuskan untuk menggabungkan pendidikan dan kebudayaan dalam satu kementerian. Meski pun, diakui sempat ada usulan membentuk kementerian kebudayaan. " Tapi penambahan kementerian tak dimungkinkan sesuai UU berlaku" kata SBY. " Karena itu saya menjadikan satu atap kembali, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Argumentasi saya, ada kaitan erat antara pendidikan dan kebudayaan"
Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.SBY menegaskan, keputusan untuk membentuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu telah mendapatkan persetujuan dari DPR .
Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menegaskan, jumlah kementerian pada kabinet hasil perombakan itu tetap sama dengan jumlah kementerian sebelum perombakan.
MUNAWWAROH | WDA