TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang biasa disapa Ibas, mengaku tidak punya uang untuk berinvestasi saham. Karenanya, dia membantah kunjungannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Anas Urbaningrum untuk berinvestasi saham.
"Tidak ada keinginan untuk itu, apa lagi melirik-lirik. Saya tidak punya keuangan yang lebih," kata dia dalam jumpa pers di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis, 11 Agustus 2011.
Kunjungan Anas dan Ibas ke BEI merupakan bentuk perhatian terhadap perekonomian nasional di tengah krisis yang melanda AS dan Eropa. Menurut dia, urusan ekonomi sangatlah penting dijaga, terutama saat penuh ketidakstabilan seperti sekarang ini.
"Urusan ekonomi itu jauh lebih penting dari yang lain-lain. Jadi, apapun situasinya atau sistem politiknya, apapun partainya, yang penting urusan bagaimana ekonomi stabil, ekonomi tumbuh," kata Ibas.
Pada kesempatan itu, Ibas juga mengatakan jika Partai Demokrat akan "go public". Namun, istilah ini bukan berarti menjual perdana saham Demokrat, melainkan agar partai penguasa itu lebih dikenal lagi oleh masyarakat. "Partai Demokrat juga akan ikut meng-go public-an, supaya masyarakat bergabung dengan Partai Demokrat," kata dia bercanda.
MUHAMMAD TAUFIK
Berita terkait
Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi
3 hari lalu
Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.
Baca SelengkapnyaDaftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN
6 hari lalu
Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.
Baca SelengkapnyaMendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol
8 hari lalu
Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik
33 hari lalu
Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.
Baca SelengkapnyaPilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya
33 hari lalu
Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi
39 hari lalu
LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.
Baca Selengkapnya8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?
41 hari lalu
PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?
Baca SelengkapnyaDaftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan
42 hari lalu
Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaMK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu
43 hari lalu
Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,
Baca SelengkapnyaMK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima
43 hari lalu
Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Selengkapnya