Kaitan Anas-Nazar di Proyek Vaksin Akan Dicek  

Reporter

Editor

Minggu, 7 Agustus 2011 06:49 WIB

M. Nazaruddin. TEMPO/ Imam Yunni

TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, belum tahu soal proyek pengadaan peralatan untuk pabrik vaksin flu burung antara Kementerian Kesehatan dan PT Anugrah Nusantara, perusahaan M. Nazaruddin yang sahamnya pernah dimiliki Anas Urbaningrum. "Untuk yang ini, kami belum dapat konfirmasi sama sekali. Nanti akan dicek lagi," ujarnya seusai diskusi polemik radio Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, kemarin, Sabtu, 6 Agustus 2011.

Hinca mengatakan akan melihat posisi Anas Urbaningrum dalam proyek dan perusahaan tersebut. "Saya akan cek posisinya. Saat ini beliau (Anas) sedang di luar kota. Mungkin dua atau tiga hari lagi," kata dia.

PT Anugrah Nusantara menjadi pemenang proyek vaksin flu burung senilai Rp 718 miliar di Kementerian Kesehatan. Kerja sama itu diteken antara Pejabat Pembuat Komitmen Departemen Kesehatan Tunggul Sihombing dan Direktur PT Anugrah Amin Andoko. Dalam dokumen perjanjian itu disebutkan bahwa proyek diharuskan selesai dalam 380 hari, yang dimulai pada 12 Desember 2008.

Tempo sampai tadi malam belum bisa meminta konfirmasi soal perjanjian kerja sama itu, baik kepada Tunggul maupun Amin Andoko. Namun salah satu pasal dalam perjanjian itu menyebutkan bahwa kontrak bersifat terbatas dan rahasia. Kedua belah pihak dilarang menyebarluaskan kontrak kepada orang lain.

Di Manado kemarin, Anas berkelit saat ditanya ihwal kasus-kasus Nazaruddin yang ikut menyeretnya. Ia mengatakan hanya akan menjawab pertanyaan yang penting saja. "Kalau tanya, yang penting-penting saja," kata Anas.

Dalam dokumen akta notaris Asman Yunus yang diterbitkan pada 5 Juli 2011 yang dimiliki Tempo, M. Nazaruddin disebutkan pernah menjual 30 persen saham PT Anugrah Nusantara kepada Anas Urbaningrum pada 1 Maret 2007. Saham itu dijual secara lunas tanpa menyebutkan nilai penjualan sahamnya. Menanggapi soal ini, Anas dalam berbagai kesempatan mengaku sudah tak punya saham lagi di PT Anugrah Nusantara.

Ketua Komisi Kesehatan DPR Ribka Tjiptaning menyatakan proyek yang dimenangi Anugrah itu diduga merupakan bagian dari proyek pengadaan vaksin senilai Rp 718 miliar yang telah ditolak oleh komisinya. Namun ia tak mengetahui pasti bagaimana teknis pemilihan pemenang proyek. Alasannya, komisinya belum mendapat laporan ihwal sengkarut di Kementerian Kesehatan itu.

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari sebelumnya mengakui ide pabrik virus muncul pada masanya. Beberapa kali rapat kabinet membahas mengenai proyek itu. Namun ia juga tak mengetahui bagaimana pemenang proyek itu ditentukan. "Saya sampai tanya-tanya ke orang-orang Kemenkes, ini proyek yang mana?" kata dia, dua hari lalu. Ia juga tak pernah mendengar nama Tunggul, apalagi mengenalnya. "Dan saya enggak tahu bentuk kerja sama seperti apa?"

ALWAN RIDHA RAMDANI | ISA ANSHAR

Berita terkait

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

2 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

6 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

9 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

14 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

17 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

18 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

18 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

19 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

23 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

23 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya