Din Syamsuddin Kutuk Pelaku Bom Cirebon  

Reporter

Editor

Minggu, 17 April 2011 13:57 WIB

Pelaku bom bunuh diri di Markas Polresta Cirebon. TEMPO/Deffan Purnama

TEMPO Interaktif, Lumajang - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhamadiyah Din Syamsudin mengutuk keras aksi bom yang diledakkan di Masjid Al-Dzikra, kompleks kantor Kepolisian Resor Kota Cirebon, Jumat 15 April lalu.

Din menilai pelaku pengeboman adalah orang yang tak memiliki rasa Ketuhanan dan perikemanusiaan. Din, yang saat kejadian Jumat (15/4) tengah berada di Amerika Serikat, mengatakan, tindakan tersebut bukanlah ajaran agama dan jauh dari nilai-nilai keagamaan.

“Bunuh diri dalam Islam saja jelas tindakan kafir karena bukti dari keputusasaan,” kata dia saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Daerah Muhamadiyah Kabupaten Lumajang, di Pendopo Kabupaten Lumajang hari ini, Minggu 17 April 2011.

Apalagi, kata Din, tindakan bunuh diri itu dilakukan sebagai teror di masjid. “Saya tidak bisa membayangkan ada orang muslim yang mau melakukan itu,” katanya.

Karena itu ia meminta apapun motif dan siapapun targetnya, polisi harus segera mengusut secara tuntas dan menyingkap aktor intelektual di balik aksi bom yang diduga sebagai aksi bunuh diri itu. Menurut dia, aksi tersebut tidak mustahil berdampak menghalangi orang Islam untuk menunaikan ibadah di masjid. “Boleh jadi itu skenario untuk mengganggu umat Islam di Indonesia,” katanya.

Advertising
Advertising

Namun Din tak menjawab ihwal siapa yang membuat skenario itu. “Saya tidak tahu, saya tidak pada posisi seorang intel,” ujarnya. Namun, kata dia, jika melihat dampaknya, kebanyakan orang bakal menjadi takut ke masjid akibat peristiwa tersebut. “Ini analisis."

Aksi tersebut, kata dia, juga memiliki motif dan efek provokasi untuk memancing kemarahan umat Islam. “Dampaknya mengganggu umat Islam." Karena itu, kata dia, aksi bom bunuh diri ini bukan karena alasan keagamaan, dan bukan pula karena alasan ideologis.

Dien pun meminta umat Islam untuk tetap tenang dan bisa mengendalikan diri.
“Jangan ada reaksi dan tidak perlu khawatir ke masjid. Namun, pemerintah harus mengusut tuntas peristiwa ini,” katanya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

22 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

9 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

20 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

23 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya