PKS Belum Setujui Kontrak Baru Koalisi

Reporter

Editor

Senin, 11 April 2011 07:32 WIB

TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Cuma Partai Keadilan Sejahtera yang belum bersikap mengenai kontrak politik baru partai-partai koalisi. Lima partai lainnya sudah menyetujui isi kontrak itu. Para elite PKS baru akan membicarakannya dalam pertemuan Majelis Syura pada 14-16 April nanti.

"Majelis Syura merupakan representasi daerah sehingga sangat tepat jika draf kontrak dibahas di sana," kata Ketua PKS Nasir Djamil. Menurut dia, rapat akan dihadiri oleh perwakilan pengurus provinsi seluruh Indonesia. "Sebab, kontrak baru akan sangat berpengaruh bagi perjalanan partai di seluruh Indonesia."

Ia menjelaskan, pembahasan penting mengenai salah satu pasal dalam kontrak baru adalah partai-partai koalisi harus satu suara, baik di eksekutif maupun di legislatif. Nasir berpendapat isi kontrak yang sekarang berlaku lebih demokratis ketimbang rancangan kontrak baru. Menurut politikus dari daerah pemilihan Aceh ini, dinamika di parlemen tak mungkin dihindari. Masalah justru muncul di Sekretariat Gabungan, wadah partai-partai koalisi, karena komunikasi politik tak berjalan dengan baik.

Ia pun menginginkan jika ada kebijakan yang strategis, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan langsung kepada partai koalisi. "Jangan diwakili karena bisa misinterpretasi," kata Nasir.

Hanya PKS yang belum dipanggil Presiden untuk membicarakan kelangsungan koalisi setelah usul hak angket mafia perpajakan kandas di DPR. PKS dan Golkar dianggap membangkang karena mendorong hak angket itu. Cuma PKS juga yang tak ikut menyusun kontrak baru. Partai Golkar akhirnya menerima kontrak baru, meski sebelumnya menolak soal sinergi koalisi di eksekutif dan legislatif. Adapun Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, serta Partai Kebangkitan Bangsa lebih dulu menyatakan menerima.

Anggota Dewan Pembina Demokrat, Achmad Mubarok, menyatakan PKS tak merasa berkoalisi dengan Demokrat. "Mereka merasa berkoalisi dengan Presiden saja," katanya kemarin. Wakil PKS juga tak pernah datang dalam pembahasan kontrak. "Mereka bilangnya enggak mau kalau makan-makan. Lha, kami membahasnya sambil makan-makan," ucap Mubarok.

Ia menjelaskan, rancangan kontrak sudah final. Partai koalisi hanya bisa menerima atau menolak. "Tak bisa ditawar-tawar lagi," ujarnya. Perbedaan penting dengan kontrak sebelumnya adalah sinergi koalisi, baik di legislatif maupun eksekutif, agar tak terjadi kisruh antaranggota koalisi di parlemen.

l Febriyan | Jobpie S

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

9 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

26 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

2 Mei 2023

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?

Baca Selengkapnya

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

2 Mei 2023

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.

Baca Selengkapnya