Demokrat Minta Kontrak Koalisi Diperketat

Reporter

Editor

Jumat, 11 Maret 2011 05:22 WIB

Pertemuan Seketariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi, di Jakarta (16/2). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat mengusulkan pembaruan kontrak politik bagi partai anggota koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Saan Mustofa, sekretaris fraksi ini, kontrak itu harus lebih mengikat dibanding yang sebelumnya.

“Harus dipahami bahwa koalisi itu bukan hanya di eksekutif, tetapi satu paket dengan koalisi di parlemen," ujar Saan di gedung DPR kemarin. Dengan begitu, ia melanjutkan, "Nanti tidak ada lagi alasan bahwa kami hanya berkoalisi dengan Presiden, tidak dengan partainya."

Usulan pembaruan kontrak politik itu lantaran tidak semua anggota koalisi satu kata dalam menyikapi sebuah persoalan. Dalam soal usulan hak angket pajak, misalnya, PKS dan Golkar mendukungnya dan berseberangan dengan Demokrat, PPP, PAN serta PKB.

Di Istana Presiden, Yudhoyono kemarin kembali menegaskan perlunya penataan ulang koalisi partai pendukung pemerintahannya. Ia mengaku tengah mengevaluasi hal tersebut. Ia mengingatkan bahwa hakikat koalisi adalah melangkah bersama-sama.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan tak keberatan jika Demokrat ingin mendesain ulang kontrak politik partai koalisi. Namun ia tak setuju jika kontrak anyar itu dibuat untuk menyeragamkan semuanya. “Kalau loyalitas diartikan seperti itu, sudah tentu tidak sehat," katanya.

Keberatan serupa juga disampaikan Ketua DPP PKS Nasir Djamil. "Agak sulit, jangan sampai terlalu diikat yang membuat partai koalisi tidak bisa bergerak," ujarnya.

Ia khawatir kesepakatan seperti itu justru membuat partai-partai koalisi merugi. Sebab, mereka tak akan mampu merespons aspirasi dan dinamika yang terjadi di masyarakat. "Setiap partai kan punya konstituen masing-masing," kata Nasir. "Jangan sampai aturan itu menjadi senjata makan tuan."

FEBRIYAN | RUSMAN PARAQBUEQ | EKO ARI | DWI WIYANA

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

19 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

2 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya