Peraturan Daerah Dinilai Picu Pelanggaran HAM

Reporter

Editor

Sabtu, 22 Januari 2011 07:17 WIB

Aliansi Korban Pelanggaran HAM Aceh memajang foto-foto orang hilang pada masa konflik Aceh lalu di pagar Gedung DPR Aceh, (9/12). ANTARA/Ampelsa
TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai kebijakan pemerintah daerah justru memicu pelanggaran Hak Asasi Manusia."Contohnya adalah peraturan daerah yang mengancam sektor informal (pedagang kaki lima, nelayan dan petani) dan pemberlakuan syariah" kata Ketua Dewan Federasi Kontras Usman Hamid dalam keterangan pers di kantornya, Jumat (21/1)

Kebijakan-kebijakan tersebut secara nyata menyebabkan kaum minoritas dan golongan yang lemah terlanggar hak asasinya. Kebijakan di daerah, Usman menjelaskan, harus ada kesatuan dengan kebijakan pemerintah pusat. Begitu pula sebaliknya. Ia mencontohkan Peraturan Presiden tentang Papua yang isinya tentangan pengaturan ekonomi di Papua. "Tidak ada salahnya dengan ekoomi, tapi untuk daerah konflik perlu ada pendekatan politik dan budaya," jelasnya.

Wakil Koordinator Federasi Kontras Papua Olga Hamadi mengakui tak ada itikad baik dari pemerintah daerah Papua untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat. "Pendekatan kasus-kasus kekerasan selalui lewat jalur hukum," urainya. Pemerintah daerah, Ia mencontohkan, memilih menyelesaikan kasus perang suku secara hukum. Situasi ini tidak akan menyelesaikan masalah karena tak melihat akarnya.

Perwakilan Federasi Kontras Sumatera Utara Rizal menuturkan aparat berkongsi dengan penguasa menggunakan kebijakannya untuk menekan masyarakat. "Mereka gunakan untuk menguasai kebun dan tanah untuk perumahan," ungkapnya

Di Aceh, tutur perwakilan Federasi Kontras Aceh Hendra Fadli, penerapan syariat Islam kerap dimanfaatkan masyarakat untuk saling menghakimi. "Siapapun bisa menggerebek, bisa menyeret orang karena melanggar syariat," jelasnya. Ia menilai ada pembiaran Pemerintah Daerah terhadap dampak kekerasan atas nama syariah.

Dari Sulawesi, Perwakilan Kontras Sulawesi Andi mengemukakan selama tiga tahun terakhir terjadi peningkatan ekskalasi konflik agraria. Polisi bersama kelompok yang diorganisir pengusaha bertindak semena-mena dalam penguasaan lahan. Bahkan aparat (polisi dan pemerintah daerah), Ia menambahkan, tak mematuhi rekomendasi surat dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tentang permasalah agraria di Sulawesi. "Tak ada komitmen pemerintah daerah dalam penegakan HAM di daerah-daerah," ucapnya

DIANING SARI

Berita terkait

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

10 April 2019

Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

Rencana ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa sudah kerap didengungkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

5 Juni 2018

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu bukan hanya pekerjaan rumah Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

10 Januari 2018

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

Jaksa Agung HM Prasetyo mencontohkan kasus pelanggaran HAM di masa lalu pada 1965-1966, sulit untuk ditemukan pelaku dan mengumpulkan buktinya.

Baca Selengkapnya

Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

9 Desember 2017

Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

Kontras mengungkapkan aparat keamanan diduga menjadi aktor dominan kasus pelanggaran HAM di Sumatera Utara. Kontras menyoroti praktek tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

7 Desember 2017

Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

KontraS menyebutkan kasus La Gode merupakan teguran yang tepat begi profesionalisme TNI

Baca Selengkapnya

KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

7 Desember 2017

KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

Kasus La Gode menjadi perhatian KontraS.

Baca Selengkapnya

Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

6 Desember 2017

Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

Kontras menemukan bukti bahwa La Gode sempat menemui istrinya pada masa pelariannya. La Gode menceritakan kekerasan yang dialaminya.

Baca Selengkapnya

Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

1 Desember 2017

Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

Kontras berharap penyelidikan kasus kematian La Gode berjalan transparan, obyektif dan akuntabel.

Baca Selengkapnya

Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

29 Oktober 2017

Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

Kontras meluncurkan film dokumenter tentang Yusman Telaumbanua, pemuda Nias yang divonis hukuman mati oleh pengadilan.

Baca Selengkapnya