Tergulung Ombak, Seorang Nelayan Masih Hilang

Reporter

Editor

Rabu, 29 Desember 2010 15:43 WIB

TEMPO Interaktif, Cirebon - Seorang nelayan hilang diterjang gelombang tinggi di perairan Gebang, Kabupaten Cirebon. Hingga kini proses pencarian masih dilakukan, namun terhalang gelombang tinggi.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, 3 orang nelayan asal Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon masing-masing Darwita,38, Ruslan,36, dan Rasija,37, pada Selasa (28/12) sekitar pukul 14.00 WIB melaut.

Dengan menggunakan kapal jenis sope berkapasitas sekitar 3 Gross Ton (GT), ketiganya melaut di perbatasan perairan Gebang dan Losari atau sekitar 2 mil laut. Mereka bermaksud menebar jaring seger, yaitu jaring untuk menangkap rajungan. Jenis jaring seperti ini hanya ditebarkan untuk kemudian baru diambil keesokan harinya. Ketiganya pun langsung kembali ke daratan usai menebar jaring.

Namun saat perjalanan pulang, tiba-tiba terjadi badai dan gelombang dengan ketinggian sekitar 3 meter. Kapal kecil yang mereka tumpangi pun terbalik. “Ketiganya pun ikut terbalik bersama dengan kapalnya,” kata Dade Mustofa, wakil ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cirebon.

Keluarga yang khawatir pun terus mencari ketiganya. Akhirnya Rabu pagi (29/12) sekitar pukul 07.00 WIB tadi dua nelayan masing-masing Darwita dan Ruslani berhasil ditemukan oleh nelayan yang melakukan pencarian tengah terapung-apung dilautan. “Keduanya berpegangan pada kapal mereka yang terbalik,”kata Dade.

Keduanya pun langsung dievakuasi ke daratan namun saat ini kondisinya masih terlihat syok. Bahkan terdapat sedikit luka di bagian tangan dan tubuh keduanya akibat terkena gesekan dengan perahu.

Saat ini, lanjut Dade, nelayan lainnya masih berusaha mencari Rasija,37, nelayan yang masih hilang. “Tapi ombak saat ini masih tinggi, sehingga proses pencarian pun sedikit terhalang,” katanya.

Gelombang tinggi di perairan Cirebon sudah terjadi dalam sepekan ini. Akibatnya 90 persen perahu yang ada di muara Gebang tidak melaut lagi. “Kalaupun ada yang melaut, itu yang nekat. Karena terdorong kebutuhan ekonomi,” kata Dade.

Jumlah kapal yang berlabuh di muara Gebang sedikitnya sebanyak 1400 perahu dengan kapasitas kapal paling tinggi 7 GT. Kapasitas kapal dibawah 10 GT ini akan sangat berbahaya jika tetap melaut dengan kondisi ombak hingga mencapai 3 meter seperti sekarang ini.

IVANSYAH

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

13 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

16 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

16 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

20 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

21 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

27 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

31 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

39 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

49 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

51 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya