Pemerintah Diminta Tegas Lindungi Kebebasan Beragama

Reporter

Editor

Rabu, 22 Desember 2010 02:02 WIB

Yenny Zannuba Wahid memperlihatkan buku Islam in Contention: Rethinking Islam and State in Indonesia. ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO Interaktif, Jakarta -The Wahid Institute, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), meminta pemerintah lebih tegas melindungi kebebasan beragama dan berkeyakinan warga negara yang dijamin konstitusi.

"Pemerintah harus lebih tegas. UUD kita sebenarnya menggaransi kebebasan beragama dan berkeyakinan, tapi di lapangan justru dilanggar," kata Direktur Eksekutif The Wahid Institute, Yenny Wahid di Jakarta, Selasa 21 Desember 2010.

Menurut catatan The Wahid Institute, kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di tahun 2010, lebih tinggi 44 persen dibanding tahun sebelumnya. Pelanggaran terbanyak dilakukan oleh pemerintah daerah dan kepolisian.

Sementara kasus tindakan intoleransi dan diskriminasi naik 26 persen dengan pelaku utama ormas berbasis atau beratribut agama tertentu. "Peningkatan pelanggaran sebesar 44 persen dan intoleransi sebesar 26 persen, tentu mengejutkan kita sebagai bangsa yang mengklaim dirinya toleran dan dihuni masyarakat muslim moderat terbesar di dunia," kata Yenny.

Yang lebih memprihatinkan, tambah Yenny, dalam penanganan berbagai kasus pelanggaran tersebut pemerintah belum berpihak kepada masyarakat yang menjadi korban kekerasan atau diskriminasi agama.

"Padahal dengan semakin tingginya tingkat represi yang mereka alami, pemerintah mestinya memiliki keberpihakan dengan membuat aturan-aturan yang secara khusus melindungi mereka," katanya.

Karena itu, The Wahid Institute merekomendasikan kepada penyusun kebijakan agar memasukkan substansi jaminan kebebasan beragama dan berkeyakinan yang ada dalam Konvensi Internasional Hak Sipil Politik dan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dalam RUU Kerukunan Umat Beragama yang akan dibahas. "Termasuk memasukkan substansi yang mengatur perlindungan khusus terhadap kelompok minoritas," kata Yenny.

Presiden diminta lebih tegas dan tidak ragu-ragu dalam menyikapi persoalan kebebasan beragama dengan memerintahkan Polri dan kejaksaan menyelidiki serta menuntut pelaku pelanggaran dan kekerasan atas nama agama.

WDA | ANT

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

31 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

47 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya