Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Saifuddin. Tempo/Nickmatul Huda
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat, Lukman Hakim Saifuddin, menduga ada yang ditutup-tutupi oleh tim investigasi kasus suap hakim Mahkamah Konstitusi. "Mengikuti jumpa pers Tim Investigasi MK pagi tadi serasa ada yang janggal," ujarnya kepada Tempo melalui pesan singkat, Kamis (9/12).
Dalam konferensi pers kemarin siang, tim investigasi menyatakan tak mempu membuktikan adanya suap terhadap hakim Mahkamah Konstitusi. Menurut Bambang Widjajanto, Ketua Tim Investigasi, mereka hanya dapat membenarkan tulisan Refly Harun dalam kolom opini Kompas bahwa dirinya melihat uang Rp 1 miliar yang menurut pemiliknya akan diserahkan kepada salah satu hakim MK. Namun, mereka tak dapat memastikan bahwa uang itu telah sampai ke tangan hakim yang bersangkutan.
Lukman menilai temuan tim investigasi yang dipimpin pengacara Refly Harun ini sangat normatif. "Terkesan kuat ada yang ditutup-tutupi," ujarnya. Ia malah menilai MK lebih agresif dalam membongkar kasus ini. MK sendiri berencana mengadukan masalah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi. "Ada apa dengan tim investigas?" tanya politisi Partai Persatuan Pembangunan.
