GAM Pertanyakan Kesiapan TNI

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 15:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima Operasi Komando Pusat Tentara Nanggroe Aceh (sayap militer GAM saat ini), Tengku Amri Wahab, mempertanyakan komitmen TNI untuk menjalankan isi kesepakan damai RI-GAM yang ditandatangani di Jenewa, Swiss, 9 Desember lalu. Apakah TNI sudah siap untuk itu? ujar Amri sehubungan dengan keharusan menyimpan senjata dan demiliterisasi yang harus dilakukan mulai 9 Februari, kepada Tempo News Room, Kamis (7/2) malam. Menurut Amri, hal itu patut dipertanyakan, mengingat sampai saat ini TNI masih terus melakukan aksi-aksi ofensif terhadap GAM. TNI dan Brimob saat ini masih sangat gencar mencari anggota dan mengobrak-abrik rumah GAM, tegasnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari pihak GAM apakah pelaksanaan penyimpanan senjata akan diikuti oleh pihak TNI. Jika tidak, TNI akan lebih leluasa melakukan pengejaran terhadap anggota GAM. Amri juga mengemukakan, sejak penandatangan kesepakan damai hingga saat ini, GAM kehilangan tujuh anggotanya. Kami ingin tahu apa yang dilakukan TNI pada tanggal 9, ujar Amri. GAM sendiri, menurut Amri, masih tetap teguh memegang kesepakan damai tersebut, termasuk melakukan penyimpanan senjata dan demiliterisasi. Saya kira di GAM tidak ada masalah penyimpanan senjata, cetusnya. Namun hal itu seyogyanya tidak dilakukan sendiri oleh GAM. Amri menuntut pihak RI, dalam hal ini TNI hendaknya juga melakukan hal yang sama. GAM juga menginginkan agar proses penyimpanan senjata dan demiliterisasi dilakukan kedua pihak atas dasar kesadaran masing-masing, bukan karena tekanan pihak-pihak manapun. Lebih lanjut, Amri juga mengemukakan kekhawatirannya terhadap TNI. Tokoh GAM ini menangkap adanya upaya TNI untuk menggagalkan kesepakatan damai yang telah disepakati serta tidak melakukan ketetapan 9 Februari itu. Statemen-statemen mereka keras dan cenderung menggagalkan kesepakatan, tandasnya. Sementara, menanggapi tuduhan GAM juga telah melanggar kesepatan damai dan melakukan penyerangan terhadap anggota TNI. Amri menegaskan apa yang dilakukan GAM tersebut adalah sebatas pembelaan diri. Menurutnya, GAM setia pada kesepakatan dan tidak pernah memulai serangan. Kita Harus mengkaji sebab. Mereka (TNI) menyerang GAM, mereka mati, mereka mempermasalahkan. Lalu bagaimana dengan rakyat Aceh dan anggota GAM yang mati? tanya Amri. Kendati GAM masih menyimpan keraguan akan komitmen TNI, namun Amri menyatakan pihaknya tidak melakukan persiapan apapun menjelang 9 Februari mendatang. GAM tetap menjiwai (kesepakatan) tidak ada suatu hal yang harus dilakukan karena tidak ada masalah dalam kesepatan tersebut bagi GAM. tuturnya. Menanggapi peran pihak pengawas asing, yaitu Joint Security Committee dan Henry Dunant Center yang dipimpin Mayor Jenderal Thanongsuk Tuvinun dari Thailand, Amri menilai mereka telah melakukan tugas dengan baik dan tidak memihak pada salah satu pihak.(Adek Media Roza)

Berita terkait

KPU akan Cek soal Tersangka Kasus Kekerasan Seksual Dilantik Jadi Anggota DPRD Singkawang

9 menit lalu

KPU akan Cek soal Tersangka Kasus Kekerasan Seksual Dilantik Jadi Anggota DPRD Singkawang

Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin akan mengecek tersangka kasus kekerasan seksual anak berinisial HA yang dilantik menjadi anggota DPRD Singkawang

Baca Selengkapnya

Come See Mie Festival di Candi Prambanan Tawarkan Augmented Reality Hingga Spot instagramable

9 menit lalu

Come See Mie Festival di Candi Prambanan Tawarkan Augmented Reality Hingga Spot instagramable

Masyarakat bisa menikmati festival Come See Mie Festival 2024 di Candi Prambanan Yogyakarta, pada 20-22 September 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga Saksi Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan di Sekitar Jalan Tol Trans Sumatera Diperiksa KPK

17 menit lalu

Tiga Saksi Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan di Sekitar Jalan Tol Trans Sumatera Diperiksa KPK

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, menyebut pemeriksaan dilakukan di Kantor Polres Lampung Selatan.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Sebut Ide Pemindahan Perkantoran ke Selatan Jakarta Ancam Kawasan Hijau

21 menit lalu

Rano Karno Sebut Ide Pemindahan Perkantoran ke Selatan Jakarta Ancam Kawasan Hijau

Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menilai ide pemindahan kawasan perkantoran ke bagian selatan bisa menggerus kawasan hijau.

Baca Selengkapnya

Sanggah Ada Kebocoran Data NIK dan NPWP, Dirjen Pajak: Di Sitem Kami Tak Ada Kebocoran

23 menit lalu

Sanggah Ada Kebocoran Data NIK dan NPWP, Dirjen Pajak: Di Sitem Kami Tak Ada Kebocoran

DJP menyanggah adanya indikasi kebocoran data langsung dari sistem mereka perihal dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.

Baca Selengkapnya

Buku Biografi Sri Mulyani Diluncurkan Menjelang Akhir Jabatan, Ini Alasannya

24 menit lalu

Buku Biografi Sri Mulyani Diluncurkan Menjelang Akhir Jabatan, Ini Alasannya

Buku biografi Menteri Keuangan Sri Mulyani diluncurkan menjelang akhir jabatannya. Sebagai dokumentasi berbagai pemikiran mereformasi Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

WNA Mesir Pencuri Iphone 14 di Bandara Soekarno Hatta Ditangkap Lalu Dideportasi

26 menit lalu

WNA Mesir Pencuri Iphone 14 di Bandara Soekarno Hatta Ditangkap Lalu Dideportasi

Seorang WNA asal Mesir di deportasi ke negara asalnya pada Jumat dini hari 20 September 2024 setelah ditangkap karena mencuri

Baca Selengkapnya

Terima Dana Hibah dari Amerika Serikat untuk IKN, OIKN Undang Partisipasi Internasional untuk Kolaborasi

27 menit lalu

Terima Dana Hibah dari Amerika Serikat untuk IKN, OIKN Undang Partisipasi Internasional untuk Kolaborasi

Otorita IKN akan bekerja sama dengan 7 perusahaan teknologi global asal Amerika Serikat seperti Amazon Web Service, Autodesk, Cisco di Nusantara

Baca Selengkapnya

KPU Tidak Akan Fasilitasi Kampanye Kotak Kosong di PIlkada 2024

28 menit lalu

KPU Tidak Akan Fasilitasi Kampanye Kotak Kosong di PIlkada 2024

Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin menyatakan tak akan memfasilitasi kampanye kotak kosong pada Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Susulan Bandung Masih Terjadi, BMKG Sebut Terbesar yang Dipicu Aktivitas Sesar Garsela

30 menit lalu

Gempa Susulan Bandung Masih Terjadi, BMKG Sebut Terbesar yang Dipicu Aktivitas Sesar Garsela

Sejauh ini, gempa Kabupaten Bandung dan Garut bermagnitudo 5,0 adalah gempa paling besar yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya