Pemerintah Setujui Pemindahan Pipa Kodeco

Reporter

Editor

Rabu, 18 Agustus 2010 14:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menyetujui pemindahan pipa gas milik Kodeco Energy Co Ltd yang melintang di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) Tanjung Perak Surabaya. Pernyataan ini disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai menghadiri sidang paripurna di gedung DPRD Jawa Timur, Rabu (18/8).

"Kemarin saat sidak Menteri Hatta Radjasa sudah setuju, pipa Kodeco harus dipindah," kata Soekarwo.

Pemindahan dilakukan karena pada saat yang bersamaan selesainya pembangunan pelabuhan di kawasan Socah Bangkalan Madura.

"Pipa ini membuat inefisiensi Tanjung Perak hingga 40 persen. Untuk sementara kabel itu akan diperdalam 19 meter, 10 November nanti pendalaman harus sudah selesai," kata Soekarwo.

Untuk pembangunan palabuhan Socah, pemerintah provinsi telah menyediakan lahan seluas 200 hektar. Dari jumlah ini, 100 hektar diantaranya sudah mulai dimanfaatkan untuk pembangunan pelabuhan.

"Dana pembangunan dari pusat, kita hanya sediakan infrastruktur pendukung seperti jalan sepanjang 10 kilometer," ujarnya.

ROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

11 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

25 Januari 2023

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia sedang melakukan uji coba truk berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Baca Selengkapnya

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

12 Oktober 2022

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

Afrika memiliki cadangan gas alam cair yang melimpah. Negara-negara Eropa meliriknya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.

Baca Selengkapnya

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

8 September 2022

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

Nigeria siap membangun proyek pipa gas agar bisa mengirimkan gas alam cair lebih banyak ke Eropa. Sebab saat ini kendala utamanya adalah keamanan.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Siapkan 58 Kargo LNG untuk Produksi Listrik PLN di 2022

6 Januari 2022

SKK Migas Siapkan 58 Kargo LNG untuk Produksi Listrik PLN di 2022

Industri hulu minyak dan gas bumi memastikan komitmennya untuk terus memasok gas alam cair atau LNG untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Pertamina Alihkan Semua Bisnis Gas Alam Cair ke PGN

11 Februari 2020

Tahun Ini, Pertamina Alihkan Semua Bisnis Gas Alam Cair ke PGN

Setelah mendapat limpahan bisnis LNG dari Pertamina, PGN segera mencari pasar di dalam maupun di luar negeri.

Baca Selengkapnya