Nasdem Pertanyakan Sikap PKB  

Reporter

Editor

Minggu, 25 Juli 2010 16:04 WIB

Ferry Mursyidan Baldan. TEMPO/ Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Nasional Demokrat (Nasdem) mempertanyakan larangan Partai Kebangkitan Bangsa bagi anggotanya untuk aktif di ormas tersebut. "Kami menghormati kebijakan internal PKB, tapi ketika menyangkut pihak luar (Nasdem) kan ada pertanyaan, sedemikian rupakah pelarangan itu sehingga ada kerugian bagi PKB dan bangsa ini," kata Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Nasdem Ferry Mursyidan Baldan saat dihubungi Tempo, Ahad (25/7).

Ferry menyayangkan munculnya pelarangan tersebut. Menurut dia, sebelum memutuskan suatu kebijakan terkait Nasdem, mestinya pimpinan PKB bertanya terlebih dahulu ke Nasdem. "Ada nggak sih kerugiannya aktif di Nasdem. Apa setelah anggota PKB aktif di Nasdem lalu jadi malas di DPR, mabok, korupsi. Kan bisa dimonitor," ujarnya.

Ferry justru mempertanyakan pelarangan oleh PKB hanya karena PKB punya keyakinan bahwa Nasdem bakal jadi parpol. "Yang akan jadikan Nasdem parpol itu siapa? Faktanya sampai sekarang kan Nasdem itu ormas," ujar dia.

Saat ini, lanjut Ferry, tidak mudah Nasdem jadi partai. Alasannya, saat ini banyak pengurus Nasdem terdiri dari orang-orang dengan latar belakang politik yang berbeda. Sementara di undang-undang tentang partai politik, seseorang dilarang rangkap di dua parpol sekaligus.

Ferry yakin, pelarangan dari PKB tidak akan berpengaruh bagi ormas yang didirikan Surya Paloh ini. Pengurus, akan tetap fokus mengembangkan dan membesarkan Nasdem dalam rangka merestorasi Indonesia. Dia pun yakin pelarangan itu tidak akan mengurangi keanggotaan dan basis massa Nasdem. "Prinsip kita orang masuk ormas itu kan sukarela," katanya.

Amirullah

Berita terkait

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

1 menit lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

4 menit lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Bersama Keluarga, Coba ke Destinasi Wisata Baru di Bogor dan Jakarta

6 menit lalu

Long Weekend Bersama Keluarga, Coba ke Destinasi Wisata Baru di Bogor dan Jakarta

Bogor dan Jakarta menawarkan destinasi wisata menarik, dari alam hingga seni, untuk long weekend besok.

Baca Selengkapnya

Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

7 menit lalu

Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

Pada dasarnya orang toxic merupakan individu yang baik. Namun, orang toxic biasanya mereka yang menyerah pada sisi gelap dirinya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

9 menit lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite

14 menit lalu

PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite

PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90), sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

19 menit lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

19 menit lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

25 menit lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

55 menit lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya