TEMPO Interaktif, Surabaya - Komite Urusan Tembakau Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mencatat dalam beberapa tahun terakhir luas areal tanaman tembakau di 13 kecamatan berkurang hingga mencapai 2000 hektar. Dari 21 ribu hektar menjadi 19 ribu hektar hingga tahun 2010.
“Minat petani untuk menanam tembakau turun karena harga tembakau tiga tahun ini juga merosot,” kata Sekertaris Komite Urusan Tembakau Pamekasan, Heru Budi Prasetyo, Sabtu (15/5).
Sebab lain, kata Heru, pabrik rokok besar mengurangi jatah pembelian tembakau petani akibat harga naiknya harga cukai rokok. "Temabakau sekarang tidak lagi dianggap sebagai tanaman yang bisa menghasilkan banyak uang," katanya.
Berdasarkan hasil pemantauan komite, 2000 hektar lahan yang biasa ditanami tembakau itu kini diganti dengan tanaman palawija seperti kacang dan jagung. "Kalau dulu bulan April orang tanam tembakau, sekarang mereka lebih pilih tanam jagung. Meski harga murah, bisa untuk dikonsumsi sendiri," terang Heru.
Untuk memulihkan petani menanam tembakau, kini Dinas Pertanian setempat membagikan benih dan bibit tembakau secara gratis, dan tenaga penyuluh. “Kami telah menyiapkan 62 tenaga penyuluh khusus tanaman tembakau,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pamekasan Bambang Prayogi.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
17 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.