Pasokan Beras dari Purwokerto ke Jakarta Tersendat

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 10:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Banjir yang melanda di sejumlah wilayah di Jakarta dan Jawa menyebabkan pasokan beras yang biasa didatangkan dari Purwokerto ke Jakarta menjadi tersendat. Padahal permintaan beras dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, hingga saat ini masih besar. Sejumlah pedagang beras di wilayah Banyumas mengakui adanya kesulitan pengiriman. Karena truk pengangkut beras tak bisa melintas secara lancar akibat kondisi jalan yang tergenang air dan licin. "Baru saja ada permintaan untuk segera dikirim beras ke Jakarta. Tapi sampai saat ini belum dapat dipenuhi karena truk yang seharusnya sudah tiba, sampai saat ini belum sampai di Purwokerto. Memang salah satu kendalanya saat ini adalah banjir," kata Suyanto, salah seorang pedagang beras yang biasa memasok beras ke Jakarta, kepada Tempo News Room, Senin (4/2) di Purwokerto, Jawa Tengah. Kendala lainnya, menurut Suyanto, adalah terbatasnya stok beras di gudang. Biasanya, kata dia, para pedagang beras di Banyumas mengirimkan 100 ton beras per harinya. Namun stok yang ada saat ini tinggal 25 ton. "Terpaksa, kemarin kita mengambil beras dari Pati untuk mencukupi kekurangan yang ada," kata dia. Sementara itu, Ketua Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) Haryanto mengatakan dalam tiga hari ini, APB telah mengirim 500 ton beras ke Pasar Induk Jakarta. Menurut Haryanto, terbatasnya stok beras di daerah dikarenakan para petani belum panen. Meski musim panen sekalipun, kata Haryanto, pengadaan beras kemungkinan akan menghadapi kendala karena hujan. "Umumnya petani di daerah masih cukup tradisonal. Untuk mengeringkan padi, mereka masih sangat tergantung dengan panas matahari. Sehingga kemungkinan pengadaan beras kali ini akan menemui sedikit hambatan," kata Haryanto. Di tempat terpisah, Wakil Kepala Sub Depot Logistik (Dolog) Wilayah IV Banyumas Slamet Ariyanto mengatakan, hingga kini belum ada permintaan tambahan beras resmi dari Jakarta. Kendati begitu, kata Slamet, Dolog Banyumas siap memenuhi jika Jakarta meminta. "Stok beras di gudang milik Dolog sampai saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Banyumas hingga lima bulan ke depan. Sehingga kalau memang ada permintaan agar kita mengirim beras ke Jakarta, stok beras di Banyumas masih cukup aman," kata Slamet. Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Bagian Perekenomian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas Rofiq Widadi. Kendati belum ada permintaan dari Jakarta, namun pihaknya siap mensuplai bila Jakarta meminta bantuan. Biasanya, kata Rofiq, dropping dan distribusi beras ke Jakarta dikerjakan oleh para pedagang bukan antarinstansi. "Tapi kalau ada permintaan, tentu kita akan membantu. Kita juga selalu melakukan koordinasi dengan Dolog untuk terus menghitung kemampuan kita dalam mencukupi kebutuhan. Dan sampai saat ini, stok beras yang ada di gudang masih mencapai 33 ribu ton. Jumlah itu, cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah Banyumas hingga Juni 2002 nanti," ujarnya. Sementara itu dari pantauan di lapangan, harga beras di daerah Banyumas cenderung mengalami kenaikkan. Untuk beras jenis Karawang, seminggu lalu harganya masih berkisar antara Rp 3.300 - 3.500 per kilo namun Senin (4/2), naik menjadi Rp 3.750 per kilo Begitu juga dengan beras jenis Cisadane dari yang semula Rp 3.100 per kilo menjadi Rp 3.400 per kilo. Sedangkan untuk jenis IR 64 dari semula Rp 2.800 per kilo naik menjadi Rp 3.200 kilo. (Syaiful Amin)

Berita terkait

12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut

2 menit lalu

12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut

Para pendaftar baka calon wali kota dan wakil wali kota Solo dari PDIP memiliki latar belakang beragam.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 menit lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

8 menit lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

10 menit lalu

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

Nada dering WA bisa dicustom sesuai keinginan. Berikut cara buat nada dering WA sebut nama yang bisa Anda lakukan tanpa tambahan aplikasi.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

13 menit lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

16 menit lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Ungkap Dampak Pariwisata saat Timnas Masuk Babak Semifinal Piala Asia U-23

16 menit lalu

Kemenparekraf Ungkap Dampak Pariwisata saat Timnas Masuk Babak Semifinal Piala Asia U-23

Kehadiran Timnas di Piala Asia U-23 membuat masyarakat dunia tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Indonesia, termasuk pariwisatanya.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional 2024, Ketum ICMI: Semoga Lahir Generasi Pembelajar Sejati

17 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional 2024, Ketum ICMI: Semoga Lahir Generasi Pembelajar Sejati

Begini pesan Ketua Umum ICMI Arif Satria dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

20 menit lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

20 menit lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya