TEMPO Interaktif, Makassar - Palang Merah Indonesia Makassar melaporkan sebanyak 36 dari 3.000 kantong darah yang disumbangkan para pendonor pada 2009 positif terinfeksi HIV.
Muchtar Tahir, pengurus PMI Makassar, mengatakan kasus itu ditemukan setelah memeriksa setiap kantong darah yang telah diisi oleh pendonor. "Tetapi sudah kami musnahkan," kata Muchtar dalam rapat koordinasi dengan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Makassar di Balai Kota siang ini.
Muchtar mengaku pihaknya masih mengantongi nama-nama pendonor yang positif HIV/AIDS itu. Ia berharap Komisi bisa menangani terhadap mereka. "Selama ini koordinasi ke pemerintah belum dilakukan, tetapi kami siap memberikan data bila dibutuhkan," katanya.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Makassar Supomo Guntur meminta PMI lebih selektif mendistribusikan kantong darahnya ke rumah sakit. Ia khawatir darah yang diberikan kepada pasien malah terinfeksi HIV/AIDS.
"Itu sangat berbahaya bagi masyarakat. Saya minta pengawasannya bisa diperketat. Sebaiknya ada alat pendeteksi secara dini," katanya.
Supomo yang juga Wakil Wali Kota Makassar itu berjanji akan membicarakan kasus itu secara internal. Kemudian meminta instansi yang terkait seperti Dinas Kesehatan dan Sosial bisa mengambil langkah tegas.
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
2 Desember 2022
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.