Pedagang Kaki Lima Bandung Ancam Rusak Pertokoan Baru

Reporter

Editor

Senin, 27 April 2009 17:52 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Puluhan pedagang kaki lima yang pernah ditempatkan di Gerbang Marema, Jalan Kapatihan, Kota Bandung, kesal. Sejak 7 bulan lalu mereka diusir pemilik lahan karena lokasi itu akan dibangun pertokoan baru.

Kini, setelah bangunan hampir rampung, mereka tak bisa berjualan kembali di tempat itu. "Kami akan menghancurkan kios," kata Ketua Masyarakat Peduli Sektor Informal Armen Efendi, Senin (27/4).

Ancaman perusakan akan dilakukan jika pertokoan baru itu jadi diresmikan 1 Mei mendatang. "Urusan pidana itu nanti, tergantung (sikap) pemerintah," kata Armen. Menurut dia, tindakan itu adalah bentuk protes mereka yang tak kunjung ditanggapi Wali Kota dan DPRD Kota Bandung.

Mantan Ketua Pedagang Kaki Lima Kota Bandung itu mengatakan Wakil Wali Kota Bandung Februari lalu berjanji akan menghentikan pembangunan. Namun, kini bangunan sudah 90 persen jadi. Karena itu, kelompok pedagang hari ini memberikan surat protes kepada Komisi B DPRD Kota Bandung.

Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda mengatakan pihaknya pernah menghentikan pembangunan pertokoan itu karena belum memiliki surat izin mendirikan bangunan. Dia mengaku belum memeriksa lagi persyaratan itu. Soal ancaman tindakan perusakan, Ayi akan segera mengundang para pedagang dan pemilik lahan. "Saya kira jangan anarkis lah," katanya.

Gerbang Marema di Jalan Kapatihan, Kota Bandung, diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota pada 2004. Sebanyak 80 kios dibangun sebagai tempat relokasi pedagang kaki lima tas dan sepatu di ruas kawasan belanja yang kerap macet itu.

Kini, di lokasi itu telah berdiri bangunan baru dan akan dibuka untuk 103 pedagang baru. "Mereka bukan PKL, tapi pedagang toko dari Pasar Baru, ITC Kebon Kalapa, dan Cibaduyut," kata Armen.

Pemilik lahan, kata dia, membangun pertokoan itu dengan tarif sewa tinggi. Sebuah kios dengan ukuran 2,6 meter persegi, paling murah ditawarkan Rp 20 juta per tahun. Sebelumnya, para PKL Gerbang Marema paling mahal dikutip Rp 600 ribu per tahun.

"Kami ingin kembali ke tempat semula dengan harga yang dimusyawarahkan," ujarnya. Omzet PKL di tempat itu diakui Armen lumayan besar. Dalam sebulan, pedagang tas dan sepatu itu bisa meraup hingga Rp 10 juta karena daya beli di tempat itu bagus.

ANWAR SISWADI

PKL

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

37 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

7 Agustus 2023

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.

Baca Selengkapnya

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

2 Juni 2023

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang.

Baca Selengkapnya

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

21 Mei 2023

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

Ketua RT Kompleks Pertamina sebut warga telah mengadukan PKL serobot trotoar itu ke Kecamatan Ciputat, namun keluhan itu tidak digubris oleh camat.

Baca Selengkapnya