TEMPO Interaktif, Medan:Ratusan mahasiswa Insitut Teknologi Medan berunjuk rasa di dalam kampus mereka di Jalan Gedung Arca 52 Medan. Mahasiswa protes pemilihan rektor agar dibatalkan. Mereka menilai calon rektor untuk tiga tahun mendatang tidak layak memimpin kampus teknik itu.Protes mahasiswa itu dilakukan dengan memblokir jalan masuk ke kampus. Akses jalan satu-satunya kedalam kampus ITM yang letaknya tak jauh dari Universita Islam Sumatera Utara (UISU) itu ditutup dengan cara membakar puluhan ban bekas. Selain membakar ban bekas,mahasiswa juga merusak sejumlah fasilitas kampus seperti meja belajar dan kaca jendela gedung perkuliahan.Rudi Samosir, salah seorang mahasiswa Teknik Mesin mengatakan pemilihan rektor kali ini sengaja ditutup-tutupi, sebab salah seorang calon rektor Mahrizal Masri merupakan putra mantan Ketua Yayasan Dwiwarna Haji Masri (almarhum), pemilik ITM."Mahasiswa menolak calon rektor titipan (Mahrizal Masri), karena ia belum layak. Tapi karena dia putera pemilik ITM, sejumlah dosen memaksa dia maju dalam pencalonan. Ini akan membuat ITM terpuruk," kata Rudi.Akibat aksi penolakan itu,agenda pemilihan rektor jadi batal. Hingga malam ini puluhan mahasiswa masih berjaga-jaga dihalaman kampus sambil menonton film kejatuhan Presiden Soeharto sembilan tahun silam.Sahat Simatupang