TEMPO.CO, Jakarta - Rekaman kamera pengintai closed-circuit television (CCTV) berisi video penyerangan Novel Baswedan mengungkap detik-detik penyiraman air keras oleh dua pengendara sepeda motor. Dalam rekaman CCTV berdurasi lebih dari 2 menit tersebut, penyidik senior KPK ini sempat menghalau penyerangnya dengan menggunakan tangan.
Sebelumnya, saat sebuah sepeda motor jenis skuter matik itu mendekatinya, Novel sempat berhenti berjalan karena mengira ada tetangganya yang hendak menyapa. Itu terjadi pada pukul 05.10:09 WIB. Berikut ini detik-detik teror bagian 2 dalam video CCTV tersebut.
05.10:12
Gerakan refleks Novel menghalau penyerangnya sempat membuat sepeda motor oleng sebelum akhirnya tancap gas lari ke arah Jalan Taska tembus ke Jalan Bellyra. Saking terburu-burunya, pengendara sepeda motor hampir menabrak dua perempuan yang berjalan di depan Novel. Sepintas, Sumarni Supandi, sempat melihat penunggang motor itu dua orang berbadan besar memakai jaket gelap dan helm yang menutup seluruh kepala.
Baca: Sudah 100 Hari Lebih Pelaku Tak Terungkap, Novel: Kami Tidak Gentar
Sumarni Supandi adalah tetangga Novel yang juga baru pulang dari salat subuh di masjid. "Yang di depan sempat nengok ke arah saya," kata perempuan 67 tahun ini seperti dikutip dari artikel Pria Seberang di Teror Keenam di majalah Tempo yang terbit Senin, 17 April 2017.
05.10:14
Mendapatkan siraman cairan yang terasa panas di wajahnya, Novel langsung berbalik untuk kembali ke arah masjid. Ia hendak mencari air buat membasuh wajahnya yang mulai perih. Karena gelap dan tak dapat melihat, Novel menabrak pohon nangka di depan rumah Ketua RT 003 RW 010, Wisnu Broto.
“Dari depan rumah saya, dia lari lalu terbentur pohon. Beliau lari mencari air. Saat itu juga ada beberapa orang yang membantu,” kata Wisnu. "Jubah dan sandal Pak Novel tertinggal di lokasi kejadian," ujar Wisnu yang ditemui Tempo di depan rumahnya, Selasa, 11 April 2017.
05.10:23
Tidak lama kemudian datang Iman, tukang bangunan yang bekerja di salah satu rumah dekat lokasi kejadian. Dibantu Iman, Novel menuju tempat wudu masjid. Jemaah yang masih berada di masjid terkejut dengan kedatangan Novel yang dipapah Iman.
Baca Juga: 9 Catatan Kasus Novel Baswedan, Penyidikan Polisi Jalan di Tempat
"Kami langsung membantu membasuh mukanya sambil meneriakkan Allahu Akbar," ujar imam Masjid Al-Ihsan, Abdul Rahim Hasan. "Kami tahu ini teror."
05.11:17
Mendengar keributan dan teriakan, satu per satu tetangga keluar dari rumah, melihat ke arah Masjid Jami Ah-Ihsan. Rekaman CCTV yang berdurasi 2 menit 15 detik itu terhenti pada pukul 05.12.08. Setelah kejadian itu, Novel dilarikan ke rumah sakit. Video penyerangan Novel ini menjadi bukti bahwa teror tersebut memang nyata.
Video Penyerangan Novel
TIM TEMPO