TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana bertemu malam nanti di kediaman SBY di Cikeas. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan pertemuan ini akan membahas sikap kedua partai setelah Undang-Undang Pemilihan Umum disahkan, pekan lalu.
Rencananya, Prabowo akan didampingi Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Fadli Zon. Namun, untuk waktu tepatnya kapan pertemuan ini berlangsung, kata Andre, belum ditentukan.
Baca juga: Soal UU Pemilu dan Pilpres 2019. Prabowo Berniat Temui SBY
Selain membicarakan Undang-Undang Pemilu, Andre berujar, kedua elite partai ini akan membahas rencana koalisi menjelang pemilihan presiden 2019. "RUU Pemilu agenda intinya, tapi mungkin bicara rencana ke depan. Tahun 2019 kan sudah dekat," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 27 Juli 2017.
Andre menuturkan, dalam menghadapi pilpres 2019, kedua belah pihak saling membutuhkan satu sama lain. Pasalnya, UU Pemilu yang baru mengatur syarat partai atau gabungan partai bisa mengusung presiden bila meraih 20 persen kursi DPR dan 25 persen dari total suara pemilu.
"Gerindra dan Demokrat kan enggak bisa maju sendiri. Makanya butuh bicara untuk penyamaan persepsi," tuturnya.
Gerindra berencana mengusung Prabowo sebagai calon presiden 2019. Sedangkan untuk calon wakil presiden, masih tanda tanya. Adapun Demokrat dalam rapat kerja nasional pada Mei lalu memutuskan akan mengusung kadernya sendiri. Nama yang santer disebut-sebut adalah putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono.
Andre berujar Gerindra hingga saat ini belum membahas siapa pendamping Prabowo ke depannya. Termasuk kemungkinan disandingkan dengan Agus alias AHY. "Masih jauh," ucapnya.
Gerindra, kata Andre, mencari tokoh yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi yang bisa memperkuat tingkat keterpilihan Prabowo. Juga memiliki dukungan politik. "Itu syarat cawapres Prabowo," ujarnya.
AHMAD FAIZ