TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat kenaikan jumlah keberangkatan warga negara Indonesia (WNI) ke luar negeri pada masa libur Lebaran 2017 atau Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah yang jatuh pada 25-26 Juni lalu. Berdasarkan data kinerja Ditjen Imigrasi, pada semester pertama 2017 kenaikannya mencapai 10,4 persen.
"Terjadi peningkatan jumlah WNI ke luar negeri saat Lebaran 2017. Periodenya seminggu sebelum 25 Juni dan seminggu setelah 26 Juni," kata Ronny di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juli 2017.
Pada periode 18 Juni-3 Juli 2017 itu, Imigrasi mencatat adanya 492.523 WNI yang berangkat ke luar negeri. Selisihnya 51.183 orang dari periode yang sama pada 2016. "Pada 2016 sebanyak 441.340," kata Ronny.
Sebaliknya, jumlah WNI yang kembali dari luar negeri ke Indonesia pada masa Lebaran menurun 4,4 persen. Jika pada 2016 terdapat 510.021 WNI yang datang, pada 2017 hanya ada 488.267.
Pada semester pertama 2017, Imigrasi telah melayani perlintasan 8.765.487 WNI dan 10.323.801 WNA dari Indonesia ke luar negeri, juga sebaliknya. WNA yang paling banyak datang ke Indonesia berasal dari Cina dengan jumlah 969.525 orang, diikuti Singapura, Australia, Malaysia, dan beberapa negara di Asia Tenggara hingga Eropa.
Ronny pun menyebut adanya warga negara asing keturunan Indonesia yang kembali ke Tanah Air saat Lebaran kali ini. Namun dia tidak memerinci jumlahnya.
"Jumlahnya besar. Kemungkinan yang kembali itu berkaitan dengan kegiatan diaspora, atau sudah menjadi WNA dan mau berjumpa dengan keluarga di Indonesia," tuturnya menjelaskan warga asing keturunan Indonesia yang kembali ke tanah air saat libur Lebaran 2017.
YOHANES PASKALIS