TEMPO.CO, Jakarta -- Bekas Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Sutrisno Bachir, mengatakan aliran dana yang masuk ke rekening Amien Rais tidak terkait dengan dugaan kasus korupsi alat kesehatan (alkes). Uang itu berasal dari Sutrisno Bachir Foundation (SBF), yang murni berasal dari dirinya.
"Jadi Pak Amien sebetulnya tidak ada hubungannya dengan alkes," kata Sutrisno Bachir saat ditemui di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jalan Widya Candra, Jakarta, Jumat, 2 Juni 2017.
Baca: Soal Duit Rp 600 Juta: Amien Rais Teliti Rekening, Hasilnya...
Sutrisno menjelaskan dia memiliki SBF, yang diketuai Nuki dan sekretaris Yuridia. Kedua orang ini, kata Sutrisno, sudah memberi keterangan di KPK terkait dugaan korupsi Alkes yang melibatkan bekas Menteri Kesehatan, Siti Fadilan Supari. "Mengenai dana masuk ke SBF itu, sebetulnya bukan ke SBF, tapi masuk ke rekening Bu Yuri," kata Sutrisno.
Alasannya, Sutrisno melanjutkan, SBF pada dasarnya bukan yayasan, tapi hanya nama saja. Ini digunakan Sutrisno untuk melakukan kegiatan-kegiatan, misalnya membantu yatim piatu atau daerah yang terkena banjir. "Dana-dana yang keluar dari SBF untuk memberi bantuan itu melalui Yuri atau Nuki," kata Sutrisno.
Baca: Kasus Korupsi Alkes, KPK Telusuri Dugaan Setoran ke Amien Rais
Hal yang sama saat Sutrisno membantu Amien Rais. Bantuan untuk Amien, kata Sutrisno, telah dilakukan sejak lama yakni 1985. "Artinya Amien mendapat aliran dana atau bantuan dari saya. Saya ini kan swasta, yang melalui Ibu Yuri itu. Jadi kami bukan pemerintah kan. Tahun 2007 itu," kata Sutrisno.
Karena itu, jika sumber uang untuk Amien dipersoalkan lagi, Sutrisno menyatakan uang itu berasal dari dirinya. Dia juga menjelaskan sumber uang itu. "Uang dari mana-mana, khususnya, uang itu dari zakat, infak, dan sedekah dari Sutrisno Bachir melalui Ibu Yuri itu untuk kegiatan sosial," kata Sutrisno.
Sutrisno menegaskan uang, yang diberikan untuk Amien Rais, tidak ada hubungannya dengan PT Mitra Medidua. "Itu bukan hasil bisnis alkes dan sebagainya. Itu pinjam-meminjam antara suaminya Nuki dengan temannya, namanya Andri," katanya.
Jumlah uang pinjam-meminjam sebesar Rp 750 juta itu, kata Sutrisno, sudah dikembalikan. Dengan demikian, tidak ada hubungannya antara urusan pinjam-meminjam PT Mitra Mediadua itu dengan alkes.
"Itu urusan mereka, bukan urusan SBF. Enggak ada kaitannya. Dana-dana SBF itu dari saya sendiri," kata Sutrisno Bachir.
AMIRULLAH SUHADA