TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang bulan Ramadan bukan alasan bagi Presiden Joko Widodo mengurangi kegiatannya. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden Jokowi akan memenuhi bulan Mei 2017 ini dengan berbagai kegiatan.
"Agenda Presiden Jokowi akan sangat padat sekali," ujar Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jumat, 12 Mei 2017.
Baca juga:
Jokowi Terima Kunjungan Presiden Cile di Istana Kepresidenan
Salah satu jenis agenda yang akan banyak dilakukan Presiden Joko Widodo bulan ini adalah pertemuan dengan kepala negara. Hari ini saja, kata Pramono, Presiden Jokowi menyambut Presiden Republik Cile Michelle Bachelet.
Setelah Presiden Cile, Presiden Joko Widodo direncanakan menerima dua kepala negara. Mereka adalah Presiden Lithuania Dalia Grybauskait dan Raja Swedia Carl XVI Gustaf of Sweden.
Baca pula:
Jokowi Naik Motor Trail Jajal Jalan Trans Papua
Selain menerima kepala negara, Pramono berkata, bahwa Presiden Joko Widodo juga akan menghadiri beberapa forum penting. Salah satunya OBOR (One Belt One Road) Summit yang berlangsung di China.
KTT OBOR, kata Pramono, adalah salah satu forum terpenting yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo bulan ini karena menyangkut kerjasama ekonomi Indonesia-China. Menurutnya, nilai investasi China di Indonesia masih relatif kecil.
Silakan baca:
Kurangnya Pasokan Listrik di Papua, Jokowi: Ini Memang Fakta
"Hanya sekitar US$ 5 miliar. Malaysia saja sudah US$ 30 miliar, Philipina US$ 30 miliar, dan Pakistan US$ 52 miliar. Dalam konsep OBOR, Indonesia merupakan tempat yang strategis dari segi kemaritiman," ujarnya.
Forum penting lainnya yang akan dihadiri adalah US-Arab Islamic Summit. Rencananya, KTT tersebut akan digelar ketika Presiden AS Donald Trump berkunjung ke Riyadh pada bulan ini. Beberapa yang dikabarkan hadir adalah kepala negara Yordania, Pakistan, Moroko, Iraq, Tunisia, Arab Saudi, dan masih banyak lagi.
"Tapi, tetap, masalah domestik akan dipantau terus oleh Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi baru saja selesai melakukan Kunjungan Kerja Lintas Nusantara ke Empat provinsi. Empat tempat yang ia kunjungi selama hampir semmnggu adalah Aceh, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, dan kemudian Papua.
ISTMAN MP