TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan bahwa dirinya tidak melapor kepada Presiden Jokowi soal rencananya memperkarakan Veronica Koman, salah seorang peserta unjuk rasa soal mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengkritik Presiden Joko Widodo.
"Gak perlu menurut saya," ujar Tjahjo Kumolo saat dicegat di Istana Kepresidenan, Jumat, 12 Mei 2017. Menurutnya, hal itu tak perlu melapor ke Jokowi.
Baca juga:
Gema Demokrasi Minta Jokowi Copot Tjahjo Kumolo, Alasannya...
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Tjahjo berencana memperkarakan Veronica karena ia anggap telah memfitnah atau menuduh hal yang tidak benar terhadap Presiden Joko Widodo. Adapun ucapan Veronica yang dianggap Tjahjo fitnah adalah soal rezim pemerintahan Jokowi
Veronica menyebut, dalam orasi di depan Rutan Cipinang, rezim Presiden Jokowi sebagai rezim yang lebih parah dari rezim SBY. Selain itu, Koman juga berkata bahwa dirinya membela Ahok karena keadilan diinjak-injak.
Baca pula:
AJI: Tjahjo Kumolo Langgar Hak Privasi Orator Kritik Jokowi
Sebelum memperkarakan Veronica, sejumlah langkah sudah dilakukan Tjahjo. Dua di antaranya adalah meminta Veronica mengucapkan maaf secara terbuka serta menyebarkan identitas Veronica. Hal itu dikritik banyak pihak karena dianggap berlebihan dan tanpa sepengetahuan Presiden Joko Widodo.
Tjahjo menjelaskan, dirinya merasa tidak perlu melapor ke Presiden Jokowi soal langkah yang ia ambil karena dirinya yakin benar. Kalau dirinya salah, kata ia, Tjhajo mengaku siap bertanggung jawab.
Ia sendiri merasa dirinya sah-sah saja berencana memperkarakan Veronica, tanpa sepengetahuan Presiden Jokowi karena Veronica menyebut rezim. Tjahjo berkata, dirinya adalah bagian dari rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kalau anda saya singgung, saya fitnah, pasti anda juga tidak terima. Saya tidak apa-apa, saya hanya ingin tahu apa sih motifnya Veronica," ujar Tjahjo Kumolo. Ia menambahkan bahwa dirinya siap bertemu dengan Veronica ataupun dijelaskan lewat surat.
ISTMAN MP