Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringati May Day, Buruh Muslim NU Menuntut Ini

image-gnews
Ribuan buruh yang tergabung dari berbagai elemen memegang poster saat melakukan aksi unjuk rasa dengan long march menuju Istana Negara, di jalan MH Thamrin, Jakarta, 1 Mei 2015. Unjuk rasa damai tersebut untuk memperingati hari buruh sedunia (may day). TEMPO/Imam Sukamto
Ribuan buruh yang tergabung dari berbagai elemen memegang poster saat melakukan aksi unjuk rasa dengan long march menuju Istana Negara, di jalan MH Thamrin, Jakarta, 1 Mei 2015. Unjuk rasa damai tersebut untuk memperingati hari buruh sedunia (may day). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama Sukitman Sujatmiko menyebutkan sekitar 5.000 buruh muslim akan mengikuti peringatan May Day esok hari. Mayoritas mereka adalah buruh yang bekerja di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. “Akan long march dari Patung Kuda sampai Istana,” ujar Sukitman di Jakarta, Ahad, 30 April 2017.

Sujatmiko menuturkan tuntutan utama mereka adalah mendesak Presiden Joko Widodo dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan sentralisasi Kementerian Ketenagakerjaan dari pusat hingga daerah. Mereka ingin segala urusan ihwal ketenagakerjaan menjadi domain Kementerian tanpa ada urusan dengan kebijakan di setiap pemerintah daerah.

Sujatmiko menilai persoalan buruh sampai saat ini bermuara pada nomenklatur yang terpecah belah antara pusat dan daerah. Misalnya kebijakan aparatur pemerintah daerah perihal ketenagakerjaan yang berbeda dari masing-masing daerah. Sehingga penyatuan urusan ketenagakerjaan menjadi absolut di tingkat pusat harus segera dilakukan.

Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama Eko Darwanto meminta urusan ketenagakerjaan tidak boleh tercampur dengan kebijakan-kebijakan di daerah. “Otonomi boleh tapi bukan soal ketenagakerjaan,” kata Eko.

Eko menganggap tuntutan itu sebagai bentuk penguatan agar tidak ada intervensi dari pihak lain dalam menangani persoalan ketenagakerjaan. Pengawasan yang lemah soal ketenagakerjaan hanya sampai ke tingkat provinsi juga menjadi pemicu serikat itu untuk mendorong sentralisasi pengelolaan buruh di tingkat pusat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain tuntutan utama itu, serikat juga mengajukan beberapa tuntutan lain. Misalnya menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Lalu menolak revisi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja. Mereka pun ingin adanya peningkatan kualitas keberadaan serikat buruh dan menolak segala bentuk kriminalisasi buruh dan aktivis buruh. Terhadap isu masuknya tenaga kerja asing, mereka menolak apabila tenaga kerja tersebut tidak memiliki kemampuan di bidangnya.

Dalam tuntutan yang akan disuarakan besok, kata Eko, serikat bersepakat melawan politik upah murah terhadap buruh. Mereka juga menolak adanya sistem outsourcing dan kontrak karena dinilai merugikan buruh. Bahkan mereka meminta agar polisi membentuk divisi ketenagakerjaan untuk menampung masalah yang terjadi terhadap buruh.

DANANG FIRMANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.


Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori (kiri) berbincang dalam rapat pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg  2024 di gedung DPP PKB, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Rapat pleno DPP PKB tersebut memutuskan Muhaimin Iskandar tidak boleh memberikan keterangan apa pun atau berbicara terkait dengan Pilpres 2024 dan memutuskan untuk tetap maju menjadi Capres atau Cawapres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.


Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

1 Mei 2023

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

Selain lazim di peringatan Hari Buruh Internasional, May Day atau Mayday juga untuk merujuk ke kondisi kritis seperti di kedaruratan penerbangan.


May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

1 Mei 2023

Ribuan peserta aksi May Day berbaris sepanjang jalan di kota Los Angeles, (1/5). Dalam perayaan hari buruh internasional ini mereka menuntut reformasi kebijakan imigrasi di Amerika. (AP Photo/Jae C. Hong)
May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja internasional, muasal May Day.


Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

30 April 2023

Ilustrasi buruh. Pixabay
Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

Labour Day atau Hari Buruh mengindikasikan kebijakan Hari Buruh Nasional Amerika Serikat untuk melawan pengaruh May Day yang sarat gerakan sosialisme.


Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

30 April 2023

Massa Gerakan Butuh Bersama Rakyat (Gebrak) dan KASBI memperingati Hari Buruh International dengan longmarch menuju Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. Salah satunya tuntutan tersebut adalah pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) No 78 Tahun 2015.  TEMPO/Subekti.
Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

Makna peringatan Hari Buruh atau yang juga dikenal dengan May Day. Ketahui juga sejarah terbentuknya hari tersebut baik di dunia maupun di Indonesia.


Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

30 April 2023

Ilustrasi demo buruh. TEMPO/Subekti
Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

Sejarah Hari Buruh Sedunia atau International Workers Day of May merupakan sejarah perjuangan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya.


Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Para kiai muda dan gus se-Jawa berikrar untuk memberdayakan NU di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara bertajuk
Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas


Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.