TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla Nofel Hasan menjadi tersangka karena berperan sebagai pejabat pembuat komitmen dalam proyek pengadaan satelit monitoring di Badan itu pada 2016.
"NH diduga bersama-sama menerima hadiah atau janji yang diduga diberikan terkait jabatannya sebagai PPK. NH juga diduga melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan proses pengadaan satelit monitoring Bakamla Anggaran 2016," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Rabu, 12 April 2016.
Baca : KPK Tetapkan Nofel Hasan Tersangka Dugaan Suap Bakamla
Nofel diduga ikut menerima suap dari swasta yang ingin memenangkan proyek itu. Dalam dakwaan Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah, Novel disebut menerima Sin$ 104.500 atau sekitar Rp 989,6 juta.
Sebelum ditetapkan tersangka, Nofel telah beberapa kali diperiksa KPK untuk empat tersangka lain. Kasus ini bermula saat KPK menggelar operasi tangkap tangan pada Desember 2016. Saat itu, KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka yakni Deputi Bidang Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla Eko Susilo Hadi, Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah, dan dua anak buah Fahmi, Muhammad Adami Okta, dan Hardy Stefanus.
Adapun satu tersangka lain adalah Direktur Data dan Informasi Bakamla Laksamana Pertama Bambang Udoyo yang diusut oleh polisi militer.
Baca juga: Sidang Suap Bakamla, Terdakwa: Ada Dugaan Duit Mengalir ke DPR
Fahmi Darmawansyah sedang diadili di meja hijau. Dalam dakwaannya, Darmawansyah menyuap para pejabat Bakamla beberapa kali secara bertahap. Jaksa mengatakan duit suap itu diberikan agar PT Melati Technofo Indonesia memenangkan tender pengadaan satellite monitoring systems di Bakamla menggunakan dana APBN Perubahan tahun anggaran 2016.
Uang suap juga diberikan kepada Nofel Hasan senilai Rp 989,6 juta, Sin$ 198.500 kepada Eko Susilo Hadi, kepada Bambang Utoyo Sin$ 105.000, serta untuk Kepala Sub-Bagian Tata Usaha Sekretaris Utama Bakamla Tri Nanda Wicaksono Rp 120 juta.
INDRI MAULIDAR | MAYA AYU
Simak : Alasan Pendaftaran SBMPTN Dibuka Bersamaan Ujian Nasional