Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Lukman: Jangan Gunakan Agama Alat Penebar Kebencian

image-gnews
Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Kendari- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, agama adalah media pemersatu umat dan jangan jadikan sebagai alat konfrontatif atau penyebar kebencian. Menurut Lukman, agama seharusnya digunakan untuk tujuan kebaikan.

"Agama harus untuk tujuan positif, jangan gunakan agama untuk hal negatif. Manusia hidup di tengah berbagai agama dan kemajemukan lainnya," kata Lukman Hakim Saifuddin kepada sejumlah tokoh agama pada dialog kerukunan antarumat beragama se Sulawesi Tenggara di Baubau, Senin, 20 mARET 2017.

Lukman mengatakan, agama mestinya bisa menjadi alat pemersatu keragaman dan bisa mengayomi semua umat. "Jangan terbalik, yang kemudian menjadikan agama untuk menimbulkan diskriminasi antar umat beragama," katanya.

Isu yang terkait dengan agama, kata Lukman,  tidak bisa dipisahkan dari aktivitas keseharian umat, termasuk aktivitas politik.  "Berpolitik dengan agama silakan saja, karena dalam kalangan tertentu dianjurkan. Tetapi pesan saya gunakan agama dengan tujuan positif," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, melalui agama sesama penduduk akan merasa terjaga dan terlindungi hak-hak, harkat, derajat serta martabat sebagai manusia. "Jangan jadikan agama untuk saling menafikkan antara satu agama dengan agama lain," katanya.

Dialog itu dihadiri oleh Wali kota Baubau AS Thamrin, Asisten I Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Saripuddin Safaa, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Tenggara Mohamad Ali Irfan, dan Ketua DPRD Baubau Roslina Rahim.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tebarkan Nilai Kemanusiaan, Menteri Agama Resmikan Institute for Humanitarian Islam

13 menit lalu

(Dari kanan) Direktur Eksekutif Institute of Humanitarian Islam Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama KH Nasaruddin Umar, dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), meresmikan Institute for Humanitarian Islam di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, Senin, 4 November 2024. Dok. Kemenag
Tebarkan Nilai Kemanusiaan, Menteri Agama Resmikan Institute for Humanitarian Islam

Menteri Agama, Nasaruddin Umar didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf meresmikan Institute for Humanitarian Islam, di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, pada Senin, 4 November 2024.


Rekruitmen Petugas Haji 2025 Segera Dibuka, Ada Syarat Baru

6 hari lalu

Menteri Agama Nasaruddin Umar (kanan) memimpin Apel Hari Santri 2024 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024. Dalam amanatnya, Nasaruddin mengatakan santri bisa menjadi apa saja, termasuk menjadi presiden dan wakil presiden. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan
Rekruitmen Petugas Haji 2025 Segera Dibuka, Ada Syarat Baru

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag akan segera membuka seleksi Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 1446 H/2025 M.


Nasaruddin Umar Akan Rampingkan Lembaga di Kementerian Agama

7 hari lalu

Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, saat menghadiri undangan presiden terpilih Prabowo Subianto, Senin, 14 Oktober 2024. Nasaruddin mengatakan ditugaskan di kementerian yang tidak jauh dari kegiatannya sebagai imam besar Istiqlal. TEMPO/Nandito Putra
Nasaruddin Umar Akan Rampingkan Lembaga di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan Kementerian Agama akan fokus terhadap lembaga pendidikan dan yang menyangkut bimbingan masyarakat.


Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

7 hari lalu

Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, saat menghadiri undangan presiden terpilih Prabowo Subianto, Senin, 14 Oktober 2024. Nasaruddin mengatakan ditugaskan di kementerian yang tidak jauh dari kegiatannya sebagai imam besar Istiqlal. TEMPO/Nandito Putra
Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan retret Kabinet Merah Putih Prabowo sangat mungkin juga diterapkan di Kementerian Agama yang dipimpinnya.


Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Ungkap Permintaan Prabowo

12 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberikan selamat kepada Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman (kiri) usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024. ANTARA /Sigid Kurniawan
Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Ungkap Permintaan Prabowo

Gus Miftah menuturkan Prabowo selalu menitip pesan tentang menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama jauh sebelum jadi presiden.


Menag Nasaruddin Umar Ingin Kurikulum Pendidikan Agama Muat Nilai Toleransi

13 hari lalu

Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, saat menghadiri undangan presiden terpilih Prabowo Subianto, Senin, 14 Oktober 2024. Nasaruddin mengatakan ditugaskan di kementerian yang tidak jauh dari kegiatannya sebagai imam besar Istiqlal. TEMPO/Nandito Putra
Menag Nasaruddin Umar Ingin Kurikulum Pendidikan Agama Muat Nilai Toleransi

Menteri Agama Nasaruddin Umar ingin nilai toleransi dimuat dalam kurikulum pendidikan agama.


Asal-usul Peringatan Hari Santri Nasional Diperingati Tiap 22 Oktober

13 hari lalu

Sejumlah santri mengikuti upacara memperingati Hari Santri Nasional di Lapangan Maulana Yudha Negara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa 22 Oktober 2024. Upacara yang diikuti perwakilan pondok pesantren se-Kabupaten Tangerang tersebut mengusung tema Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Asal-usul Peringatan Hari Santri Nasional Diperingati Tiap 22 Oktober

Hari Santri mulai diperingati setelah terbitnya Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 22 Tahun 2015


Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

13 hari lalu

Enam mantan tokoh Jamiyah Islamiyah tampak menghadiri Apel Hari Santri di taman Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka adalah Mustaqim  Safar, Abu Haris, Ahmad syaifullah , Dikdik Mudzakir, Yusuf Sutisna dan Qosdi Ridwanullah.  Mereka saling berpelukan dengan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Selasa, 22 Oktober 2024. Tempo/Jihan Ristiyanti.
Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

Pada apel Hari Santri, Menteri Agama Nasaruddin Umar ingatkan agar Santri berani bermimpi dan mengambil sikap untuk NKRI.


Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

13 hari lalu

Enam mantan tokoh Jamaah Islamiyah tampak menghadiri Apel Hari Santri di taman Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka adalah Mustaqim  Safar, Abu Haris, Ahmad syaifullah , Dikdik Mudzakir, Yusuf Sutisna dan Qosdi Ridwanullah.  Mereka saling berpelukan dengan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Selasa, 22 Oktober 2024. Tempo/Jihan Ristiyanti
Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

Selain dua tokoh itu, ada empat mantan pentolan Jamaah Islamiyah yang ikut hadir memperingati Hari Santri.


Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan

25 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan dalam Wrap Up Forum yang menjadi rangkaian dari Religion Festival di Jakarta, Rabu 9 Oktober 2024. Dok Kemenag
Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan

Dulu para santri berjuang melawan penjajah, maka saat ini santri harus mampu menaklukan tantangan zaman.